Namun dengan catatan, pemakaian aman selama kulit tidak memiliki alergi terhadap bahan-bahan tersebut.
“Kalau tidak sensitif, tidak alergi, aman-aman saja memakai bahan-bahan tersebut,” jelas Inggrid.
Selain itu Inggrid juga mengingatkan, saat pembuatan lulur juga harus dipastikan bahwa beras yang digunakan sudah dicuci terlebih dahulu dengan benar dan sampai bersih.
Wadah yang dipakai untuk membuatnya juga harus dalam keadaan steril.
Ia juga mengimbau, campuran lulur tersebut sebaiknya dibuat untuk sekali pakai dan tidak disimpan lebih dari 24 jam.
“Karena bahan-bahan segar yang dipakai lulur itu harus segera dipakai dan dihabiskan makanya jangan banyak-banyak. Bikinlah untuk sesuai kebutuhan untuk satu kali pakai,” jelasnya.
Menurutnya, jika bahan-bahan tersebut disimpan terlalu lama maka lulur berisiko tercemar karena ditumbuhi oleh bakteri, jamur, atau mikroorganisme lain.
Serta apabila ditambahkan susu, maka lulur semakin tidak tahan lama untuk disimpan.
Baca Juga: Rekomendasi Masker Badan Ampuh Mencerahkan Kulit Tubuh, Gak Sama dengan Lulur Lho!
Jika lulur tercemar oleh mikroorganisme, dikhawatirkan akan menimbulkan efek yang merugikan untuk kulit karena bakteri tersebut bisa berpindah ke kulit.
Jika ingin disimpan di kulkas, menurutnya hanya akan bertahan sekitar tiga hari saja.
StopBeautyShaming merupakan kampanye gerakan nyata dari Stylo Indonesia.
Stylo Indonesia adalah platform media & komunitas organik terlengkap mengenai dunia lifestyle, fashion dan beauty bagi dan seluruh perempuan Indonesia.
Cerita Nadila Ernesta Mengalami Psoriasis, Penyakit Kulit Kronis! Bagaimana Penanganannya?
KOMENTAR