Sebab, jika produk tersebut mengandung merkuri jelas tidak akan mendapatkan izin edar oleh Badan POM.
Sementara itu, penyebab produk kosmetik bermerkuri ini masih beredar adalah karena masih adanya pasokan atau suplai bahan merkuri.
"Dan terutama karena masih adanya permintaan atau demand dari masyarakat," jelasnya.
Permintaan dari masyarakat masih banyak ini, kata Penny, bisa jadi karena masih kurangnya pengetahuan tentang dampak dari bahan kosmetik bermerkuri.
Selain itu juga, Penny mengatakan, tidak bisa dimungkiri bahwa masih banyak juga masyarakat yang berpendapat bahwa cantik itu harus berkulit putih, dan mereka ingin mendapatkannya secara instan.
Untuk menyelesaikan persoalan ini, Penny menegaskan bahwa masyarakat seharusnya juga mulai tergerak dan membangun pemahaman yang benar terkait dampak buruk dari kosmetik bermerkuri.
"Masyarakat harus jadi konsumen cerdas," tuturnya.
Masyarakat juga sebaiknya mengupayakan untuk mampu memilah dan membeli produk yang aman serta berkualitas untuk dipergunakan oleh individu pribadi masing-masing.
Kemudian, jangan mudah terpengaruh oleh promosi atau iklan yang menawarkan khasiat yang berlebihan.
Jadi, harus lebih teliti lagi ya, Stylovers, sebelum membeli skincare! (*) Dinda Stylo
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Kosmetik Bermerkuri Dilarang, Kok Masih Banyak Beredar di Pasaran?"
Penulis : Ellyvon Pranita
Editor : Shierine Wangsa Wibawa
StopBeautyShaming merupakan kampanye gerakan nyata dari Stylo Indonesia.
Stylo Indonesia adalah platform media & komunitas organik terlengkap mengenai dunia lifestyle, fashion dan beauty bagi dan seluruh perempuan Indonesia.
Syahrini Lebih Pilih Pamer Tas dan Tutupi Wajah Bayinya Saat Foto keluarga, Ternyata Segini Harganya?
KOMENTAR