"Kalau rusak otomatis kulit di dalam rusak dan iritasi. Tandanya merah, dan terasa gatal, makin tergesek lagi. Siklus ini dapat terjadi berulang kali dan dalam jangka waktu yang panjang membuat ketiak menghitam," lanjutnya.
Namun selain dari kebiasaan mencukur, ketiak hitam sebenarnya juga bisa disebabkan oleh sejumlah kondisi genetik atau penyakit organ dalam.
Misalnya, ketiak hitam juga bisa terjadi pada mereka yang mengalami obesitas, masalah hormonal, dan penyakit diabetes.
Di sisi lain, kebiasaan mencabut bulu ketiak juga bisa memunculkan bintik-bintik atau chicken skin.
Hal ini tentunya membuat kulit ketiak menjadi jauh dari tanda-tanda kulit ketiak yang sehat menurut dr. Nessya.
Menurut dr. Nessya, ada beberapa tanda-tanda kulit sehat yang bisa kita kenali.
Pertama, kulit ketiak yang sehat terasa nyaman dan tidak merasakan gangguan apa pun.
Jika timbul rasa gatal dan nyeri pada area ketiak, maka itu bisa menjadi tanda kulit ketiak tidak sehat.
Baca Juga: 3 Cara Mencukur Bulu Ketiak yang Benar Agar Tidak Iritasi dan Menghitam!
Kedua, warna kulit ketiak yang tampak merata.
Ketiga, kulit ketiak terhidrasi dengan baik yang ditandai dengan kulit ketiak yang tampak halus dan tidak ada luka.
Lalu keempat, kulit ketiak bebas dari bau tidak sedap.
Nah, itu dia Stylovers penjelasan mengenai risiko mencukur bulu ketiak menurut dokter spesialis kulit.
Wah, tampaknya kebiasaan ini harus mulai dikurangi dan mencari alternatif cara lainnya untuk menghilangkan bulu ketiak, nih! (*)
#SemuaBisaCantik
StopBeautyShaming merupakan kampanye gerakan nyata dari Stylo Indonesia.
Stylo Indonesia adalah platform media & komunitas organik terlengkap mengenai dunia lifestyle, fashion dan beauty bagi dan seluruh perempuan Indonesia.
Potret Gemes Lyodra Manggung di Malam Tahun Baru 2025, Pakai Mini Dress Pink Ngejreng
KOMENTAR