"Tetapi, yang lebih buruk adalah jika kita sering mencabut folikel yang sama, pabrik pembuat rambut ini akan mogok dan berhenti memproduksi rambut selamanya," lanjutnya.
Di sisi lain, Trey Gillen, seorang penata rambut dan direktur kreatif pendidikan di Sachajuan menjelaskan bahwa dalam jangka panjang, kebiasaan mencabut uban bisa menimbulkan lebih banyak kerugian.
"Mencabutnya bisa membuat folikel rambut trauma dan kita bisa merusak folikel sampai tidak ada lagi rambut yang tumbuh," jelas Gillen.
"Jika dilakukan secara berulang, mencabut uban bahkan dapat menyebabkan infeksi, pembentukan bekas luka, dan kebotakan. Pada akhirnya, ini akan membuat rambut yang lebih tipis," sambungnya.
Baca Juga: Kurang Konsumsi Vitamin Bikin Uban Tumbuh Sebelum Waktunya? Yuk Cari Tahu Penjelasannya!
Menurut Gillen, kebiasaan ini juga dapat membuat folikel menghasilkan melanin dan sebum yang lebih sedikit.
Akibatnya, uban yang tumbuh akan memiliki tekstur berbeda dengan helaian rambut lainnya.
"Dalam beberapa kasus, uban yang tumbuh kembali di tempatnya akan menjadi lebih, kasar, lebih tebal, dan lebih terlihat daripada rambut yang kita miliki sebelumnya," jelasnya.
StopBeautyShaming merupakan kampanye gerakan nyata dari Stylo Indonesia.
Stylo Indonesia adalah platform media & komunitas organik terlengkap mengenai dunia lifestyle, fashion dan beauty bagi dan seluruh perempuan Indonesia.
KOMENTAR