Kelenjar ini bisa menghasilkan cairan saat wanita terangsang dan selama aktivitas seksual. Penyebab vagina becek lain bisa karena perubahan hormon.
Saat hormon estrogen meningkat, vagina juga bisa lebih lembap karena kelenjar bartholin memproduksi lebih banyak cairan.
Vagina yang lebih becek dari biasanya juga dialami oleh perempuan yang sedang mencoba treatment hormon.
Di luar kondisi normal, penyebab vagina becek juga bisa karena masalah kesehatan, di antaranya:
Baca Juga: Miss V Sering Terasa Gatal? Stop Lakukan Hal Ini yang Bisa Merusak Kesehatan Organ Intim
Infeksi jamur
Ditandai dengan timbulnya cairan kental, putih, mirip keju cottage di vagina. Gejala infeksi jamur yakni vagina becek, gatal, panas seperti terbakar, perih, dan hubungan seks terasa menyakitkan.
Bakteri vaginosis
Bakteri vaginosis atau ketidakseimbangan bakteri di vagina membuat vagina gatal, panas.
Selain itu, vagina becek dengan cairan berwarna putih, abu-abu, atau kuning yang berbau amis. Aromanya makin tak sedap setelah berhubungan seks.
StopBeautyShaming merupakan kampanye gerakan nyata dari Stylo Indonesia.
Stylo Indonesia adalah platform media & komunitas organik terlengkap mengenai dunia lifestyle, fashion dan beauty bagi dan seluruh perempuan Indonesia.
Michella Georgia Polana, Graphic Designer yang Terus Perkaya Skill di Bidang Kreatif
KOMENTAR