Dr. Hartman menjelaskan jenis filler Hialuronic Acid (HA), hadir dalam berbagai konsistensi dan viskositas pada beberapa merek dan dapat digunakan di seluruh wajah, termasuk pelipis, cekungan air mata, lipatan naso-labial, tulang pipi, dagu, rahang, hidung, dahi, leher hingga hampir dimana saja.
"Pengisi HA tertentu, seperti Belotero Balance Plus, lebih lembut dan paling cocok untuk garis permukaan halus," kata Dr. Henry.
Untuk seseorang yang menginginkan tampilan yang sangat natural, Dr. Henry menyarankan Restylane Defyne, filler yang dibuat untuk bergerak bersama kulit.
Jenis filler kalsium hidroksiapatit (CaHA) adalah zat yang lebih berat dan tidak mudah disuntikkan ke dalam untuk meniru tulang dan memberikan dukungan struktural.
Baca Juga: Fakta Mengejutkan Soal Suntik Botox, Berasal dari Racun Tapi Bisa Menyembuhkan Penyakit?
Dengan begitu jenis filler CaHA lebih sering digunakan untuk bagian pipi, rahang, dan wajah bagian bawah.
Nah jadi jika ditanya mengenai perbedaan botox dan filler, Dr. Hartman menjelasakan, "Botox melemaskan gerakan otot dan garis-garis yang terbentuk akibat gerakan, atau kerutan dinamis," jelasnya.
Sementara filler lebih berfokus pada menambah volume untuk memperbaiki lipatan, lekukan, dan garis lipatan yang terlihat saat wajah diam.
Bagaimana Stylovers, jadi perawatan wajah mana nih yang cocok untuk permasalahan kulit kamu? (*)
#SemuaBisaCantik
StopBeautyShaming merupakan kampanye gerakan nyata dari Stylo Indonesia.
Stylo Indonesia adalah platform media & komunitas organik terlengkap mengenai dunia lifestyle, fashion dan beauty bagi dan seluruh perempuan Indonesia.
KOMENTAR