Efek putih instan pada kulit yang dihasilkan oleh merkuri itu terjadi karena efek dari beberapa senyawa yang terkandung di dalamnya.
Pertama adalah senyawa merkuri klorida yang akan melepaskan asam klorida, menyebabkan pengelupasan pada lapisan epidermis kulit.
"Nah, ini yang awal-awal akan membuat kulitnya (konsumen) terasa panas, kulitnya terbakar, mengelupas, ini efek dari senyawa ini, jadi makin lama makin tipis kulitnya," jelas dr. Listya.
Selain itu, terdapat juga senyawa merkuri amino klorida yang dapat menginaktivasi atau menghentikan enzim sulfhidril mercaptain di dalam proses melanogenesis dalam kulit.
Baca Juga: Waspada Saat Beli Produk Kecantikan, Ini Bahaya Merkuri Menurut Pakar Kecantikan
Akibatnya, senyawa merkuri itu akan menghambat kinerja enzim tyrosinase, yang pada akhirnya akan menghambat pembentukan melanin pada kulit.
Melanin sendiri adalah pigmen yang secara alami dapat memberi warna pada organ tubuh kita seperti bola mata, rambut, dan kulit.
"Tapi kalau ini dilakukan atau terjadi terus menerus, maka efek negatif yang muncul," tambah dr. Listya.
dr. Listya mengakui bahwa Merkuri memang bisa membuat kulit putih, tetapi jelas sekali tidak aman bagi penggunanya.
StopBeautyShaming merupakan kampanye gerakan nyata dari Stylo Indonesia.
Stylo Indonesia adalah platform media & komunitas organik terlengkap mengenai dunia lifestyle, fashion dan beauty bagi dan seluruh perempuan Indonesia.
Gaya Anggun Cantik Tiara Andini Saat Raih Penghargaan Indonesian Music Awards 2024
KOMENTAR