Mereka juga melihat berapa pengalaman banyak wanita yang diberikan resep kontrasepsi oral sebelum dan selama menggunakan isotretinoin.
Dari hampir 60.000 wanita yang menerima resep isotretinoin, sebanyak 55 persen tidak mencoba obat obat jerawat dengan dosis yang lebih ringan terlebih dahulu.
Hal tersebut dinyatakan sebagai pelanggaran anjuran penggunaan isotretinoin karena isotretinoin seharusnya digunakan saat obat jerawat dosis rendah sudah tak mempan.
Baca Juga: Mitos Scrub Gula Aman Digunakan Pada Wajah, Simak Fakta Berikut Ini!
Peneliti juga mendapati bahwa hanya sekitar 28 sampai 36 persen wanita yang menggunakan kontrasepsi oral selama pengobatan isotretinoin.
Dari 1.473 kehamilan yang tercatat selama periode studi ini, 118 kasus (8 persen) menghasilkan kelahiran hidup, 290 kasus (20 persen) mengakibatkan keguguran, 1.041 kasus (71 persen) yang berakhir dengan aborsi yang salah satu penyebabnya ialah cacat pada janin, serta 11 kasus (9 persen) dari bayi hidup memiliki cacat lahir.
"Praktisi medis dan pasien harus terus diingatkan tentang risiko isotretinoin untuk janin dan harus mematuhi anjuran penggunaan kontrasepsi yang efektif," kata para peneliti.
"Ada persyaratan yang sangat jelas untuk meresepkan dan mengeluarkan obat jerawat isotretinoin untuk wanita muda," kata Henry.
Yang penting untuk diingat, Henry menekankan bahwa perempuan dan dokter mereka perlu melakukan langkah-langkah yang diperlukan untuk meminimalkan risiko selama kehamilan, dan untuk memantau kehamilan selama dan setelah pengobatan.
StopBeautyShaming merupakan kampanye gerakan nyata dari Stylo Indonesia.
Stylo Indonesia adalah platform media & komunitas organik terlengkap mengenai dunia lifestyle, fashion dan beauty bagi dan seluruh perempuan Indonesia.
Makin Banyak Pilihan Tenant Internasional di Kota Bekasi, Pakuwon Mall Bekasi Resmi Dibuka!
KOMENTAR