Seks setelah melahirkan mungkin terasa berbeda karena berkurangnya tonus otot vagina dan terbatasnya kapasitas peregangan.
Namun, kondisi ini hanya bersifat sementara.
Berbagai faktor, seperti genetika, ukuran bayi, jumlah kelahiran sebelumnya, dan penggunaan senam Kegel, dapat mengubah cara kerja vagina pascapersalinan.
Hormon dapat menyebabkan berbagai gejala yang tidak biasa dan terkadang tidak nyaman.
Misalnya, selama hubungan seksual, payudara perempuan dapat mengeluarkan susu setelah respons hormonal terhadap orgasme. (*) Dinda Stylo
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Kapan Wanita Boleh Berhubungan Seks Setelah Melahirkan?"
Editor: Galih Pangestu Jati
StopBeautyShaming merupakan kampanye gerakan nyata dari Stylo Indonesia.
Stylo Indonesia adalah platform media & komunitas organik terlengkap mengenai dunia lifestyle, fashion dan beauty bagi dan seluruh perempuan Indonesia.
Potret Gemes Lyodra Manggung di Malam Tahun Baru 2025, Pakai Mini Dress Pink Ngejreng
KOMENTAR