"Selain itu, obat juga dapat menimbulkan reaksi urticaria atau biduran," Ujar dr. Indah kepada tim Stylo Indonesia.
Meski menjadi satu dari sekian banyak penyebab timbulnya biduran, tentunya hal ini patut kamu waspadai.
Dilansir Kompas.com dari Health Line, dalam kebanyakan kasus, biduran disebabkan oleh reaksi alergi terhadap obat atau makanan, dan bisa menjadi reaksi terhadap iritasi di lingkungan.
Dalam banyak kasus, biduran adalah masalah akut (sementara) yang bisa diatasi dengan obat alergi.
Baca Juga: 3 Obat Biduran Alami Ampuh Redakan Gatal dan Ruam, Bisa Pakai Soda Kue Juga, Simak Caranya!
Sebagian besar ruam bahkan bisa hilang dengan sendirinya.
Obat-obatan yang biasa menyebabkan alergi atau biduran yakni beberapa antibiotik dan obat anti-inflamasi nonsteroid (NSAID), seperti aspirin dan penghambat ACE, digunakan untuk tekanan darah tinggi.
Dilansir Gird.ID dari Kompas.com, ketika tubuh mengalami alergi, tubuh akan mengeluarkan sejenis protein bernama histamin beserta zat-zat kimia lainnya dari bawah permukaan kulit.
Akibatnya, cairan histamin dan zat-zat kimia lainnya menumpuk di bawah kulit dan terjadi peradangan yang menyebabkan biduran.
Bahkan, menurut halodoc.com, hampir semua obat-obatan bisa menimbulkan risiko urticaria loh, Stylovers!
Baca Juga: Awas! Menyemprot Parfum Langsung ke Kulit Bisa Sebabkan Gatal dan Bahaya Lainnya!
Maka dari itu, jika terjadi biduran atau urticaria karena alergi, kamu bisa mengonsumsi obat alergi khusus dari dokter spesialis kulit dan kelamin.
Kamu juga bisa menghindari makanan, minuman, atau kegiatan yang bisa menimbulkan terjadinya biduran.
Ada pula beberapa skin medication dan skincare yang bisa kamu gunakan seperti salep dan lain sebagainya untuk mengobati biduran tersebut.
Jadi, mulai sekarang lebih berhati-hati dalam mengonsumsi obat dan makanan ya, Stylovers!(*)
StopBeautyShaming merupakan kampanye gerakan nyata dari Stylo Indonesia.
Stylo Indonesia adalah platform media & komunitas organik terlengkap mengenai dunia lifestyle, fashion dan beauty bagi dan seluruh perempuan Indonesia.
KOMENTAR