Stylo Indonesia - Stylovers, tahukah kamu soal mitos skin barrier yang sudah banyak beredar?
Banyak orang mengetahui mitos skin barrier yang rusak tak bisa diperbaiki lagi dan memercayainya.
Selain itu, masih ada lagi mitos lain soal skin barrier selain tentang skin barrier yang rusak tak bisa diperbaiki lagi.
Yuk, simak bagaimana fakta dari mitos skin barrier berikut ini!
Baca Juga: Catat, Inilah Kandungan Skincare yang Diperlukan untuk Memperbaiki Skin Barrier!
Dilansir dari newbeauty.com, inilah penjelasan mengenai mitos skin barrier yang sudah banyak beredar tetapi tidak tepat!
#1. Mitos: Skin barrier yang rusak tak bisa diperbaiki lagi.
Fakta: Menurut ahli dermatologi Dr. Fredric Haberman, lapisan skin barrier akan terus bekerja untuk melindungi lapisan kulit yang lebih dalam.
Namun, berbagai faktor lingkungan bisa membuat pertahanan skin barrier melemah dan akhirnya rusak.
Seiring dengan waktu, kekuatan skin barrier bisa melemah akibat faktor lingkungan tersebut atau karena faktor usia.
Meski begitu, kondisi skin barrier masih bisa diperbaiki dengan penggunaan skincare yang tepat dan perlu dilakukan dengan segera.
Baca Juga: 3 Penyebab Skin Barrier Rusak Menurut Ahli, Bagaimana Cara Mengatasinya?
Gunakan skincare basic dengan kandungan yang simpel dan hindari menggunakan terlalu banyak produk skincare untuk menjaga skin barrier.
#2. Mitos: Eksfoliasi tetap diperlukan saat skin barrier terganggu.
Fakta: Menurut ahli dermatologi Marianna Blyumin-Karasik, mitos terbesar yang pernah ia dengar mengenai skin barrier adalah eksfoliasi yang rutin itu bagus untuk skin barrier.
Faktanya justru sebaliknya, eksfoliasi fisik maupun chemical dapat merusak lapisan perlindungan skin barrier.
Hindari melakukan eksfoliasi secara berlebihan.
Kurangi frekuensi melakukan eksfoliasi apabila kulit mulai mengelupas, perih, atau kemerahan.
Baca Juga: Skin Barrier Rusak? Ini Skincare yang Perlu Dihindari Menurut Ahli Dermatologi!
Serta jangan lupa tingkatkan penggunaan pelembap setiap usai melakukan proses eksfoliasi.
#3. Mitos: Boleh tetap menggunakan skincare dengan bahan aktif untuk mengatasi skin barrier yang rusak.
Fakta: Sebaiknya hentikan penggunaan skincare dengan bahan aktif jika skin barrier sedang bermasalah.
Bahan aktif dapat membuat kulit semakin sensitif dan memperburuk kerusakan yang ada jika digunakan secara tidak tepat.
Beberapa contoh bahan aktif yang perlu dihindari saat skin barrier rusak adalah kandungan eksfoliator dan kandungan yang bersifat mencerahkan kulit.
Contoh kandungan eksfoliator adalah glycolic acid dan salicylic acid.
Baca Juga: Tren Skincare 2021: Atasi Skin Barrier dengan Produk Viral di TikTok
Sedangkan contoh kandungan yang bersifat mencerahkan adalah Vitamin C dan retinol.
Nah, itu dia Stylovers penjelasan mengenai mitos skin barrier salah satunya skin barrier yang rusak tak bisa diperbaiki lagi. Ternyata begitu faktanya! (*)
#SemuaBisaCantik
StopBeautyShaming merupakan kampanye gerakan nyata dari Stylo Indonesia.
Stylo Indonesia adalah platform media & komunitas organik terlengkap mengenai dunia lifestyle, fashion dan beauty bagi dan seluruh perempuan Indonesia.
KOMENTAR