Stylo Indonesia - Belakangan ini warga Sawangan, Depok tengah dihebohkan dengan kemunculan babi berwarna hitam yang diduga babi ngepet.
Saat penemuan babi ngepet tersebut, salah seorang warga mencurigai warga lainnya yang diduga melakukan pesugihan babi ngepet.
Akhirnya banyak warga Depok yang berdesakan ingin melihat bagaimana wujud dari hewan yang diduga babi ngepet itu.
Menurut informasi yang beredar, babi tersebut ditangkap ramai-ramai oleh 15 orang warga setempat, 8 di antaranya telanjang bulat.
Berdasarkan penjelasan dari tokoh masyarakat setempat, babi tersebut menyusut setelah ditangkap.
Isu babi ngepet itu semakin panas setelah seorang ibu menuding tetangganya sebagai pemilik babi ngepet tersebut.
Ialah ibu Wati yang mengaku sebagai paranormal yang ingin menerawang sosok pemilik babi ngepet yang tengah viral di kampung halamannya itu.
Namun, Wati justru dituding warga sebagai bagian dari pihak pemilik babi ngepet.
Setelah ditelusuri oleh pihak berwajib, ternyata isu babi ngepet di daerah Sawangan, Depok itu merupakan hoaks atau berita bohong.
Terungkap bahwa isu babi ngepet tersebut memang sengaja dibuat oleh oknum yang mengaku sebagai ustaz di daerah tersebut.
Ustaz tersebut tak lain ialah orang yang paling vokal dalam menyerukan isu babi ngepet di Sawangan, Depok.
Baca Juga: Berpotensi Jadi Pandemi, Ilmuwan Kembali Temukan Virus Flu Baru Kali Ini Berasal dari Babi di Cina!
Rupanya, ia sengaja membeli babi hutan dan mengoordinasikan suruhannya untuk ikut berekayasa dengannya soal isu babi ngepet.
Mirisnya, oknum ustaz tersebut melakukan tindakan tidak terpuji itu lantaran ingin terkenal dan nantinya mendapatkan undangan majelis taklim yang banyak.
Kini, oknum ustaz tersebut sudah menuai karma setelah menyebarkan berita bohong kepada publik.
Ia terancam hukuman penjara selama 3 tahun.
Sementara ibu Wati, ia juga mulai menuai karma nya setelah menuding tetangganya melakukan pesugihan babi ngepet.
Wati mulai menerima sanksi sosial atas perbuatannya itu, ia diusir ramai-ramai oleh para warga pada hari Kamis (29/4/21).
Hal itu diungkapkan oleh Ketua RW 10, Kampung Baru, Desa Ragajaya, Kecamatan Bojonggede, Kabupaten Bogor Jawa Barat.
Warga menuntut Wati untuk hengkang dari kampungnya lantaran permintaan maaf dan klarifikasinya yang diunggah di sosial media tidak seperti orang yang benar-benar mengakui dosa.
Mulanya warga meminta agar ketua RW untuk melaporkan Wati pada pihak berwajib, namun akhirnya mengusirnya dari kampung menjadi pilihan yang diambil.
Sang ketua RW pun mengungkapkan bahwa sempat adanya penolakan dari Wati sampai mengancam akan melakukan bunuh diri.
Tak main-main, Ibu Wati bahkan sudah memegang pisau dapur di tangannya utuk mengancam warga kalau dirinya akan melakukan bunuh diri.
“Ya akhirnya Ibu Wati meradang, mencak-mencak, segala mau bunuh diri tadi. Akhirnya warga sudah bisa dilerai, saya bubarkan. Ya saya tenangkan Ibu Wati, ya sudah mungkin jalan yang terbaik harus seperti ini,” terang ketua RW, Nurzaman.
Sempat terjadi kerusuhan antara warga dan Ibu Wati, tapi setelah dengahi, akhirnya Wati menerima untuk hengkang dari kampungnya dan sudah mulai berkemas-kemas. (Nisa/Stylo Indonesia)
(*)
Artikel ini sudah tayang di GridHits.id dengan judul Bak Tuai Karma Instan, Usai Tuding Tetangganya Pesugihan Babi Ngepet, Ibu Wati Diusir Ramai-ramai oleh Warga Kampung
Penulis: Indah
KOMENTAR