Kolaborasi Stylo Indonesia x id.derms
Stylo Indonesia - Tahukah Stylovers? Bahwa penyakit menular seksual sangat berbahaya dan bisa mengancam nyawa manusia.
Apalagi jika penyakit menular seksual, tidak segera ditangani dengan serius.
Faktanya tak sedikit yang masih abai dengan gejala yang ditimbulkan dari penyakit menular seksual.
Hal ini disebabkan karena masih kurangnya pendidikan seksual di Indonesia.
Sehingga membuat masyarakatnya masih abai, bahkan ada yang menganggap tabu mengenai hal-hal penting mengenai pendidikan seksual seperti ini.
Misalnya saja membahas mengenai penyakit menular seksual.
Apakah ada upaya mencegah penyakit menular seksual? Bagaimana caranya?
Yuk simak wawancara khusus Stylo Indonesia, dengan dermatolog yang juga jadi bagian komunitas id.derms.
Dr. Henry Tanojo Sp.KK, telah menjelaskan secara ringkas penyebab penyakit menular seksual.
"Kebanyakan penyakit menular seksual disebabkan karena adanya suatu hubungan seksual." kata dr. Henry Tanojo Sp.KK ketika diwawancarai oleh Stylo Indonesia melalui sebuah pesan suara.
Baca Juga: Wanita Dilarang Tidur Setelah Berhubungan Intim, Ternyata Ini Alasannya!
Namun tidak melulu melalui hubungan seksual saja, dokter Henry juga menjelaskan bahwa penyakit menular seksual seperti HIV juga bisa ditularkan melalui perantara transfusi darah atau berbagi jarum suntik dengan si penderita.
Fakta mengejutkannya lagi, ternyata infeksi yang diderita ibu hamil dengan penyakit menular seksual juga bisa ditularkan ke janinnya.
Baik ketika janin masih dalam kandungan atau saat proses persalinan.
Gejala yang ditimbulkan pada pasien penyakit menular seksual biasanya yaitu muncul jerawat, ruam atau lepuhan yang terasa nyeri di sekitar Miss V.
"Tanda tanda suatu penyakit seksual itu belum tentu suatu jerawat tapi banyak penyakit menular seksual yang bentuknya lentingan seperti itu sehingga dikira jerawat," jelasnya.
Selanjutnya dokter Henry yang menamatkan pendidikan spesialis kulit kelaminnya dari Universitas Andalas, menjelaskan mengenai perbedaan posisi letak jerawat dan penyakit menular seksual.
"Jerawat kelamin atau folikulitis kebanyakan munculnya di daerah rambut. Jadi artinya jika jerawatnya ada di vagina bisa jadi itu bukan jerawat, bisa jadi itu penyakit kelamin." ujar dokter Henry.
Dokter Henry yang melanjutkan advanced clinical training fellowship di Tokyo, Jepang, juga memberikan cara pencegahan penyakit menular seksual sensual dengan A,B,C,D,E.
A (Abstince): Jangan sampai ada suatu hubungan seksual apabila belum ada suatu ikatan resmi atau sudah menikah baik pria dan wanita.
Baca Juga: Sering Dianggap Sama, Faktanya Ini Beda Alergi dan Iritasi Pembalut Menurut Dermatolog!
B (Be Faithful): Setialah kepada pasangan.
C (Condom): Apabila sudah ada suatu hubungan dan tidak ingin ada risiko tertular penyakit menular seksual, jangan lupa gunakan condom.
D (no Drugs / Alcohol): Jangan konsumsi obat atau alkohol ketika terjadi suatu hubungan. "Orang kalau sudah mabuk akan kurang realistis dan akan lupa segalanya," ungkapnya.
E (upadate Education): Cobalah lebih terbuka dengan mencari berita medis yang narasumber kredibel untuk menunjang ilmu kesehatan kelamin.
Dan jangan lupa untuk segera berkonsultasi dengan dokter jika menemukan gejala-gejala yang mengarah pada penyakit menular seksual.
Pemeriksaan lebih dini dapat meningkatkan presentase kamu sembuh lebih besar. (*)
StopBeautyShaming merupakan kampanye gerakan nyata dari Stylo Indonesia.
Stylo Indonesia adalah platform media & komunitas organik terlengkap mengenai dunia lifestyle, fashion dan beauty bagi dan seluruh perempuan Indonesia.
KOMENTAR