Stylo Indonesia - Tak terasa bulan puasa sudah tiba nih, Stylovers.
Namun, bagi sebagian pasangan bulan puasa menjadi salah satu hal yang menimbulkan pertanyaan besar.
Masih bolehkah berhubungan intim di bulan puasa?
Baca Juga: Bukannya Nikmat, Ini 5 Risiko Terlalu Sering Bercinta dengan Pasangan!
Bagaimana aturan bercinta di bulan puasa menurut Islam?
Seperti yang dilansir Stylo Indonesia dari TribunManado.co.id, pada dasarnya menurut ulama suami diperbolehkan menggauli istrinya ketika sudah berbuka puasa Ramadan.
Alquran dan hadis memperbolehkan suami istri berkhalwat atau bersetubuh.
Halalnya hubungan suami istri di malam Ramadan termaktub dalam firman Allah yang berbunyi, “Dihalalkan buat kalian pada malam puasa untuk menggauli istri-istri kalian.” (QS. Al-Baqarah: 187).
Lalu muncul pertanyaan bagaimana ketika selesai bersetubuh suami istri kebablasan tidur sampai masuk waktunya berpuasa, tanpa lebih dulu mandi besar atau junub.
Baca Juga: Cara Agar Tetap Asyik dan Nikmat Berhubungan Seks Saat Hami, Bumil Wajib Tahu Nih!
Suami istri harus tetap mandi junub lalu melanjutkan puasanya.
Tapi baiknya mandi sebelum Subuh.
Jika imsak masih lama, baiknya mandi dulu baru sahur.
Kalau mendekati imsak maka baiknya sahur dulu.
Mengutip situs rumaysho.com, bahwa Aisyah radhiyallahu ‘anha berkata, “Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam pernah menjumpai waktu fajar di bulan Ramadan dalam keadaan junub bukan karena mimpi basah, kemudian beliau shallallahu ‘alaihi wa sallam mandi dan tetap berpuasa.” (HR. Muslim no. 1109).
Hadits di atas diperkuat lagi dengan ayat, “Maka sekarang campurilah mereka dan ikutilah apa yang telah ditetapkan Allah untukmu, dan makan minumlah hingga terang bagimu benang putih dari benang hitam, yaitu fajar. Kemudian sempurnakanlah puasa itu sampai (datang) malam” (QS. Al Baqarah: 187).
Baca Juga: 5 Manfaat Bercinta di Pagi Hari yang Rugi Jika Dilewatkan, Cobain Deh!
Imam Nawawi rahimahullah berkata, “Yang dimaksud dengan mubasyaroh (basyiruhunna) dalam ayat di atas adalah jima’ atau hubungan intim.
Dalam lanjutan ayat disebutkan “ikutilah apa yang telah ditetapkan oleh Allah untuk kalian”.
Jika jima’ itu dibolehkan hingga terbit fajar (waktu Shubuh), maka tentu diduga ketika masuk Shubuh masih dalam keadaan junub.
Puasa ketika itu pun sah karena Allah perintahkan
“sempurnakanlah puasa itu sampai datang malam.” Itulah dalil Al Quran dan juga didukung dengan perbuatan Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam yang menunjukkan bolehnya masuk Shubuh dalam keadaan junub.” (Syarh Shahih Muslim, 7: 195). (*) Dinda Stylo
Artikel ini telah tayang di TribunManado.co.id dengan judul “Apakah Boleh Bercinta Saat Puasa! Begini Jawabannya”
StopBeautyShaming merupakan kampanye gerakan nyata dari Stylo Indonesia.
Stylo Indonesia adalah platform media & komunitas organik terlengkap mengenai dunia lifestyle, fashion dan beauty bagi dan seluruh perempuan Indonesia.
Kembali Hadirkan Beauty Science Tech 2024, ParagonCorp Perkuat Industri Kecantikan dengan Inovasi
KOMENTAR