Kolaborasi Stylo Indonesia X id.derms
Stylo Indonesia - Pernahkah Stylovers mengalami mata ikan?
Biasanya mata ikan paling sering muncul di bagian kulit kaki.
Namun, mengapa mata ikan paling sering muncul hanya di bagian kulit kaki saja?
Hal tersebut akan dijawab jelas oleh dr. Indah Widyasari, SpKK yang juga salah satu dermatolog yang tergabung dalam komunitas id.derms.
Sebagai informasi, id.derms merupakan sebuah komunitas yang beranggotakan dermatolog kenamaan dari sejumlah kota besar di Tanah Air.
Kepada Stylo Indonesia, dokter Indah menjelasakan apa itu mata ikan dalam pandangan medis.
"Mata ikan atau dengan bahasa medis Klavus adalah kelainan kulit berupa penebalan kulit (hiperkeratosis) dengan ciri batas yang tegas, area tengah seolah terdapat inti yang mengeras, bila berakhir dekat ujung saraf akan menimbulan keluhan nyeri terutama saat berjalan" ungkap dokter Indah saat diwawancarai Stylo Indonesia lewat WhatsApp, beberapa waktu lalu.
Baca Juga: Adakah Dampak Bahaya Bercinta Saat Terjadi Infeksi Jamur Pada Miss V? Ini Kata Dermatolog!
Dermatolog lulusan Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia ini juga menjelaskan penyebab munculnya mata ikan.
"Mata ikan timbul sebagai bentuk reaksi kulit akibat gesekan atau tekanan dalam waktu lama, dimana tekanan atau gesekan berulang ini mampu menimbulkan hiperkeratosis atau penebalan pada lapisan epidermis," katanya.
Dokter Indah juga mengatakan bahwa Klavus sendiri paling sering terjadi pada daerah dengan tonjoan tulang dan yang sering mengalami
trauma atau gesekan yaitu daerah kaki.
Baca Juga: Mitos atau Fakta Panu Disebabkan oleh Faktor Keturunan? Ini Penjelasan Dermatolog!
"Lokasi kaki sendiri yang paling sering, telapak kaki, jari kaki maupun persendian jari kaki," jelas dokter Indah. (*)
StopBeautyShaming merupakan kampanye gerakan nyata dari Stylo Indonesia.
Stylo Indonesia adalah platform media & komunitas organik terlengkap mengenai dunia lifestyle, fashion dan beauty bagi dan seluruh perempuan Indonesia.
Cerita Nadila Ernesta Mengalami Psoriasis, Penyakit Kulit Kronis! Bagaimana Penanganannya?
KOMENTAR