Adakah Dampak Bahaya Bercinta Saat Terjadi Infeksi Jamur Pada Miss V? Ini Kata Dermatolog!

Kolaborasi Stylo Indonesia X id.derms

Stylo Indonesia - Bercinta menjadi salah satu kegiatan yang jadi rutinitas bagi setiap pasangan.

Namun, hal tersebut tentu menjadi cukup membingungkan saat perempuan mengalami infeksi jamur pada miss V.

Tentunya infeksi jamur pada miss V akan membuat setiap perempuan merasa risi dan enggan bercinta karena takut terjadi hal yang tak diinginkan pada organ intimnya.

Baca Juga: Mitos atau Fakta Panu Disebabkan oleh Faktor Keturunan? Ini Penjelasan Dermatolog!

Namun, sebenarnya masih bolehkah bercinta saat infeksi jamur pada miss V sedang terjadi?

Hal tersebut dijawab jelas oleh dr. Indah Widyasari, SpKK yang juga salah satu dermatolog yang tergabung dalam komunitas id.derms.

Sebagai informasi, id.derms merupakan sebuah komunitas yang beranggotakan dermatolog kenamaan dari sejumlah kota besar di Tanah Air.

Kepada Stylo Indonesia, dokter Indah menjelaskan bahwa jamur sebenarnya merupakan flora normal pada miss V.

Baca Juga: Mitos atau Fakta Panu Disebabkan oleh Faktor Keturunan? Ini Penjelasan Dermatolog!

"Jamur sebenarnya flora normal dalam vagina namun bila sudah menimbukan kondisi patologis atau kandidosis vulvovaginalis seharusnya diobati dengan tepat serta diimbangi menghilangkan faktor risiko," ungkap dokter Indah saat diwawancarai Stylo Indonesia lewat WhatsApp, beberapa waktu lalu.

Dermatolog lulusan Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia ini juga menjelaskan beberapa hal yang harus dihindari perempuan agar tak terjadi infeksi jamur pada miss V.

"Diantaranya menghindari penggunaan bahan iritan lokal antara lain produk berparfum, penggunaan sabun pembersih kewanitaan secara berlebihan, serta penggunaan pakaian ketat atau yang berbahan sintetis," katanya.

Dokter Indah juga menyarankan untuk puasa berhubungan seksual terlebih dahulu saat perempuan mengalami infeksi jamur di miss V.

Baca Juga: Penyebab Panu Tiba-tiba Muncul Usai Berenang Menurut Dermatolog, Jangan Sampai Terjadi di Kamu!

"Selain itu yang terpenting abstinensia atau puasa seksual sampai dinyatakan sembuh. Jadi memang disarankan untuk menghindari hubungan seksual dulu, selain untuk mempercepat penyembuhan juga mencegah penularan terhadap pasangan seksual," saran dokter Indah. (*)

 

PROMOTED CONTENT