Jenis bahan yang paling disukai untuk membuat sepatu stiletto adalah kulit paten. Stiletto memberikan tampilan kaki yang lebih panjang, lebih ramping, dan lebih seksi.
Di era 1950, stiletto menjadi sepatu hak yang banyak digunakan di kalangan perempuan karena memperindah penampilan mereka.
Setelah popularitasnya, di era 1960 penjualan stiletto mencapai puncak keuntungan yang mengagumkan.
Tetapi sayangnya karena alasan yang tidak diketahui, ketika era The Beatles dimulai, sepatu stiletto menghilang dari toko-toko lantaran disangka tidak lagi menjadi tren.
Akibatnya, banyak perempuan kesulitan menemukan stiletto yang cocok.
Setelah melihat permintaan yang begitu tinggi pada tahun 1974, desainer Manolo Blahnik mengambil inisiatif dan memperkenalkan kembali stiletto heel versi baru dengan meniru stok stiletto berujung runcing yang sudah lama dan tidak terjual.
Baca Juga: 3 Fashion Item Wajib Punya untuk Pemilik Betis Besar #SemuaBisaCantik
Stiletto model baru ini sedikit lebih tebal dan berbentuk bulat yang disukai oleh para perempuan kantoran di masa itu.
Tetapi sekali lagi selama tahun 1990-an, stiletto sempat kembali menghilang karena penurunan penjualan ketika sepatu dengan heels yang lebih tebal menjadi tren.
Namun akhirnya setelah tahun 2000 stiletto kembali ketika perempuan muda mulai memakainya ke kantor untuk menambahkan sentuhan feminin pada penampilan mereka.
Sepatu stiletto memiliki beberapa keunggulan dibandingkan dengan jenis sepatu high heels lainnya. Di antaranya stiletto memberikan tampilan yang berkelas dan membuat pemakainya terlihat lebih tinggi.
Untuk perempuan yang bekerja kantoran, sepatu hak stiletto adalah pilihan terbaik karena memberikan tampilan yang lebih feminin.
Peduli Keberlangsungan Hidup, ParagonCorp Ajak Masyarakat Terapkan Conscious Beauty
KOMENTAR