Stylo Indonesia - Stylovers, apakah kamu sudah pernah mendengar istilah geisha sebelumnya?
Geisha (geiko dalam penyebutan aslinya) adalah seniman penghibur tradisional Jepang yang sangat umum pada abad ke-18 hingga 19 dan masih ada hingga sekarang meski jumlahnya tak banyak.
Ciri khas penampilan geisha sangat mencolok dengan pakaian dan tata rambut tradisional serta wajah yang dirias hingga berwarna putih dengan bibir merah menyala.
Di balik penampilannya ini, tentunya para geisha mempunyai rahasia mereka sendiri dalam merawat kecantikan kulit serta rambut mereka.
Dilansir dari Byrdie, inilah rahasia perawatan kecantikan geisha Jepang modern yang masih menggunakan cara tradisional.
Geisha telah diselimuti misteri sejak kemunculan pertama mereka di Jepang pada tahun 1800-an.
Terlatih dalam keterampilan musik, tarian, dan percakapan, para penghibur dan pembawa acara ini tampil anggun dan lentur seperti balerina, dan langsung dikenali dengan riasan panggung mereka yang memikat: kulit putih pucat, bibir merah, dan sanggul rumit yang disebut shimada.
Saat ini, masih ada ribuan geisha yang berlatih di kota Kyoto, Jepang, yang mengikuti ritual kecantikan tradisional dari generasi sebelumnya.
Baca Juga: Aneka Perawatan Kecantikan Untuk Mengecilkan Pori-pori Agar Wajah Mulus!
Vicky Tsai, pendiri Tatcha, sebuah brand perawatan kulit yang dibuat berdasarkan buku rahasia kecantikan geisha telah mempelajari banyak tentang hal ini.
“Hal yang luar biasa tentang geisha modern adalah mereka tidak mengubah apa yang mereka lakukan, mereka seperti kapsul waktu, masih sama seperti 300 tahun yang lalu dalam hal rutinitas kecantikan,” ungkapnya.
Bahan Perawatan Kulit
Di zaman dulu, tentunya tidak ada department store atau brand kecantikan, jadi untuk merawat kulit, mereka harus menggunakan apa yang mudah ditemukan.
Para geisha melakukan skincare DIY dengan cukup terampil, menggunakan bahan-bahan dari dapur mereka atau herbal lokal mereka dan mengikuti ajaran dari pengobatan tradisional Cina, yang baru saja memasuki Jepang pada masa itu.
Bahan-bahannya sangat sederhana, pada dasarnya hanya menggabungkan semua elemen makanan tradisional Jepang.
Makan malam tradisional Jepang pada umumnya termasuk sushi yang dibuat dengan nasi, rumput laut, dan ikan, disertai dengan teh hijau.
Dan pada dasarnya, itulah yang menjadi dasar dari seluruh ritual perawatan kulit mereka.
Teh hijau memiliki sejenis antioksidan yang sangat efisien dalam menetralkan kerusakan kulit akibat radikal bebas yang disebabkan oleh matahari.
Seperti ajaran pengobatan tradisional Cina, perawatan kulit seorang geisha memiliki pendekatan yang sangat mendalam, dengan kombinasi perubahan pola makan dan gaya hidup.
Mereka melakukan perawatan kecantikan topikal yang seringkali mencerminkan apa yang mereka makan.
Misalnya, selain untuk dimakan, beras memiliki kulit (yang dalam bahasa Jepang disebut komonuka) yang menyimpan kombinasi kuat antara antioksidan, pelembab, penyerap UV, dan pencerah kulit.
Rumput laut dan squalane adalah dua bahan lain yang sering digunakan dalam rutinitas perawatan kulit geisha.
Rumput laut mengandung polisakarida, yang pada dasarnya merupakan spons kecil yang menahan air sehingga rumput laut tidak mengering di air asin.
Sehingga ketika digunakan pada kulit, rumput laut dapat mencegah air menguap dan menjaga kelembapan kulit.
Baca Juga: Tips Melakukan Perawatan Kecantikan yang Aman Menurut Pemilik Salon di Era New Normal
Sedangkan squalane adalah bahan yang dulunya berasal dari minyak hati ikan hiu, yang identik dengan minyak yang sudah ada di kulit manusia saat masih bayi.
Faktanya, 13 persen kulit manusia mengandung minyak ini saat masih bayi. Saat ini, squalane bisa didapatkan dari buah zaitun yang memiliki molekul identik.
Ritual Perawatan Kulit
Dalam ritual perawatan kulit mereka, para geisha fokus bahan lembut, berbeda dengan sabun dan pembersih yang banyak diformulasi dan dijual secara komersil.
Geisha menggunakan cleansing oil karena mereka memakai riasan panggung yang tebal, dan pembersih sabun biasa tidak akan menghilangkannya.
Menggunakan full makeup setiap malam bisa melelahkan bagi kulit, itulah mengapa geisha menggunakan trik rahasia untuk menjaga kulit mereka tetap bersih dengan bintsuke, lilin yang dilelehkan dan digunakan sebagai pembatas antara makeup dengan kulit mereka.
Bintsuke dapat mempertahankan kelembapan kulit sekaligus menjaga riasan agar tidak masuk ke pori-pori mereka.
Satu-satunya cara untuk membersihkan lilin tersebut adalah dengan menggunakan enzim eksfoliator yang lembut, biasanya dibuat dari nasi.
Tidak hanya bisa melarutkan lilin, tapi juga dapat membersihkan kotoran dari kulit.
Geisha juga menghindari toner apapun yang mengandung alkohol dan sebagai gantinya memilih tonik perawatan dan pelembab yang ringan.
Geisha tidak pernah mengelupas kulit mereka dengan busa dan alkohol, jadi mereka juga tidak perlu mengembalikan kelembapan kulit mereka.
Rutinitas Makeup
Riasan geisha berasal dari warisan kabuki, agar orang dapat melihat ekspresi mereka di atas panggung yang disinari dengan cahaya lilin.
Oleh sebab itu, riasan mereka sebenarnya terlihat lebih halus secara langsung dibanding di foto. Mereka membeli bubuk putih di apotek setempat dan mencampurnya dengan larutan hingga bertekstur pasta.
Lipstik merah adalah bagian paling menarik dari rutinitas makeup mereka. Disebut Kyoto Red, terbuat dari beni, yang merupakan ekstrak murni dari safflower Jepang.
Saat mereka membuatnya, awalnya tidak terlihat seperti lipstik, bahkan justru terlihat seperti cat air dan kering.
Baca Juga: Tak Perlu ke Salon, Lakukan Perawatan Kecantikan di Rumah dengan Aplikasi MirrorMe
Pasta seperti cat air kering ini awalnya tampak sebagian merah dan sebagian hijau, kemudian geisha mengaduknya dengan kuas basah, sehingga warnanya menjadi merah murni.
Rahasia Rambut
Para geisha suka menggunakan minyak kamelia, yang berasal dari bunga yang tumbuh di salju. Minyak ini dianggap sebagai salah satu minyak paling sehat,
Geisha menggunakannya untuk makanan, minuman, bahkan menggunakannya pada wajah dan rambut mereka.
Minyak ini sangat efektif digunakan untuk mengondisikan rambut mereka, seperti memakai masker rambut. Untuk keramas, mereka memilih formula yang terbuat dari beras dan rumput laut.
Saat mereka masih berlatih, rambut mereka dikerjakan oleh penata rambut yang mencairkan lilin bintsuke dan menatanya menjadi sanggul yang dramatis, lalu mereka harus tidur di atas bantal yang terbuat dari soba agar sanggulnya tidak berantakan.
Namun saat mereka sudah resmi menjadi geisha, mereka sebenarnya menggunakan wig.
Nah, itu dia Stylovers rahasia perawatan kecantikan geisha Jepang modern yang masih memakai cara tradisional. Menarik, bukan? (*)
StopBeautyShaming merupakan kampanye gerakan nyata dari Stylo Indonesia.
Stylo Indonesia adalah platform media & komunitas organik terlengkap mengenai dunia lifestyle, fashion dan beauty bagi dan seluruh perempuan Indonesia.
KOMENTAR