Stylo Indonesia - Di negara Italia, terdapat sebuah desa bernama Pioppi, desa ini mendapat gelar "Desa Paling Sehat di Dunia" nih, Stylovers!
Hal tersebut dikarenakan penduduk di desa Pioppi rata-rata mempunyai masa hidup 10 tahun lebih lama dibandingkan dengan negara lainnya, yakni bisa mencapai usia 100 tahun.
Wah keren banget kan, Stylovers!
Di Pioppi sendiri bacon dan cokelat telah menjadi makanan pokok, namun meski begitu kecintaan penduduk Pioppi pada sayur, ikan, kacang-kacangan dapat mencegah penyakit seperti jantung dan diabetes tipe 2.
Baca Juga: Tidak Banyak yang Mengetahui Bahwa 3 Hal Ini Ampuh Menurunkan Berat Badan Meskipun Sedang Tidur!
Dilansir dari GridHealth.id, menyesuaikan pola makan Pioppi, yang telah dilindungi UNESCO sebagai rumah dari diet Mediterania, menjadi yang sesuai dengan rata-rata penghuni perkotaan barat, ahli jantung Dr Aseem Malhotra dan mantan atlet Donal O'Neill telah membuat rencana makan dengan diet Pioppi selama 7 hari.
Selain mengonsumsi banyak minyak zaitun untuk manfaat kesehatan jantungnya, diet ini juga melibatkan memulai setiap hari dengan satu sendok makan cuka sari apel, yang dianggap membantu refluks asam, menurunkan tekanan darah, dan meningkatkan penurunan berat badan.
Diet ini juga termasuk telur hampir setiap hari, yang merupakan sumber protein yang baik untuk menahan rasa lapar.
Baca Juga: Pantesan Masih Buncit Meski Sudah Diet Ketat, Ternyata Inilah Alasannya!
Maholtra dan O'Neill juga merekomendasikan puasa intermiten dengan membatasi masa kosong menjadi hanya delapan hingga sembilan jam sehari. Anggur merah diizinkan asalkan berkualitas baik.
Dalam artikel Get The Gloss, Maholtra dan O'Neill menampilkan kutipan dari buku mereka 'The Pioppi Diet: A 21-day Lifestyle Plan' yang menjelaskan cara memasukkan rencana hidup panjang ke dalam menu sehari-hari;
StopBeautyShaming merupakan kampanye gerakan nyata dari Stylo Indonesia.
Stylo Indonesia adalah platform media & komunitas organik terlengkap mengenai dunia lifestyle, fashion dan beauty bagi dan seluruh perempuan Indonesia.
KOMENTAR