Kayu gelondongan (Haematoxylon campechiancum L.) dari Amerika Tengah adalah salah satu pewarna hitam paling penting yang juga digunakan untuk warna biru dan ungu.
Kenari hitam (Juglans nigra) digunakan pada abad kedua puluh satu untuk menghasilkan pewarna hitam dan coklat yang substantif.
Pewarna ungu merupakan salah satu warna alami yang paling sulit diciptakan dalam jumlah besar.
Awalnya warna ungu bisa didapatkan dari kerang spesies Murex yang ditemukan di Laut Mediterania dan Purpura yang ditemukan di sepanjang pantai Amerika Tengah.
Orchil, pewarna ungu utama lainnya, berasal dari lumut.
Pewarna alami paling sering diproses dengan cara berikut ini, zat warna dipanen atau dikumpulkan, direndam dalam air selama beberapa jam, dan dipanaskan dengan api kecil selama kurang lebih satu jam atau lebih untuk mengekstraksi zat warna.
Baca Juga: Memahami Kisah Penenun dengan Mengenal Tenun Torajamelo di Asian Textiles Exhibition
Ekstrak dituangkan ke dalam panci lain dan air ditambahkan untuk mencapai volume bak pewarna yang diinginkan.
Tekstil basah yang telah disiapkan sebelumnya dimasukkan ke bak pewarna, kemudian dipanaskan dengan api kecil selama kira-kira satu jam. Setelah rendaman celup dingin, tekstil diangkat.
Beberapa pencelup membilasnya terlebih dahulu sebelum membiarkan tekstil mengering. Pencelup lain lebih suka mengeringkan tekstil selama beberapa hari sebelum dibilas.
Salah satu teknik pewarnaan yang masih dilakukan hingga saat ini dan kerap menggunakan pewarna alami tekstil adalah tie dye.
Nah, itu dia Stylovers deretan bahan yang digunakan untuk pewarna alami tekstil. Ternyata, alam memang memiliki berbagai manfaat yang kaya, ya! (*)
KOMENTAR