Menurut Ariel NOAH sistem reward and punishment bisa berdampak baik dalam melatih pola pikir sang anak.
“Reward and punishment itu memang cara kerjanya manusia dari jaman dulu banget sih, bisa jadi motivasi, kalau arahnya bener bisa jadi bagus,” jelas Ariel NOAH.
Namun jika membicarakan punishment atau hukuman, Ariel NOAH punya pandangan tersendiri.
Ariel NOAH memilih untuk membiasakan anaknya menjaga konsekuensi, misalnya saja soal hobi Alleia menonton konser musik.
“Senang musik, mau nonton (konser) ga masalah siapa aja, tapi ga bisa dibiarin dia nonton semuanya. Setahun cuma bisa 3 kali nonton konser. Konser A, B dan C, ” jelas Ariel NOAH.
Bagian terberat sebagai seorang ayah bagi Ariel NOAH adalah ketika harus memberi hukuman saat konsekuensi itu dilanggar.
Jauh di dalam lubuk hati, Ariel NOAH mengaku tak pernah sampai hati menghukum Alleia jika berbuat salah.
Meski Alleia adalah pusat dunianya tapi sebagai ayah, ia terpaksa harus bersikap tegas jika memang ada konsekuensi yang dilanggar.
“Terus tiba-tiba di tahun itu ada bomnyalah yang D, dan dia ga tau dia juga pengin nonton yang D, walaupun kasian sih tapi tetap aturan itu musti dipegang, jadi mohon maaf aja tahun ini ga bisa.”
“Jadi konsekuensi dia, kurang teliti, konsekuensi itu harus dipegang,” papar Ariel NOAH. (Nisa/Stylo Indonesia)
(*)
Artikel ini sudah tayang di Sosok.id dengan judul 12 Tahun Pisah dari Mantan Istri Alleia Tetap Jadi Pusat Dunianya, Ariel NOAH Akui Tak Sampai Hati Jika Harus Lakukan Ini Pada Putrinya: Kasihan sih
Penulis: Tata Lugas Nastiti
Potret Serba Pink Marshanda Kenakan Off-Shoulder Dress, Makin Cantik dan Memikat!
KOMENTAR