Stylo Indonesia - Sejak masa pandemi, memperhatikan kebersihan tubuh dengan lebih ekstra menjadi satu hal yang wajib dilakukan oleh semua orang untuk mencegah penularan virus.
Setiap orang dianjurkan untuk sering mencuci tangan dengan sabun saat beraktivitas dan segera mandi sehabis keluar rumah.
Bagian dari protokol kesehatan ini menciptakan kebiasaan baru di antara masyarakat. Pastinya Stylovers mengalaminya juga, kan?
Sabun antibakteri menjadi kebutuhan yang wajib digunakan karena mampu membunuh kuman, bakteri, dan virus lebih efektif dibandingkan sabun biasa.
Baca Juga: Cara Mengurangi Bau Badan Saat Melakukan Aktivitas #DiRumahAja
Namun, tak sedikit orang yang mengeluhkan kulit yang lebih kering, kasar, bahkan mengalami iritasi akibat pemakaian sabun antibakteri. Apa penyebabnya?
Siapa sangka, sabun antibakteri pada umumnya memang banyak mengandung bahan-bahan kimia yang dapat mengiritasi kulit sehingga perlu dihindari.
Salah satu kandungan yang sering digunakan pada sabun adalah Sodium Lauryl Sulfate (SLS) dan Sodium Laureth Sulfate (SLES).
Bagi Stylovers yang belum tahu, kedua kandungan tersebut adalah surfaktan yang dapat mengikis kelembapan alami kulit dan membuat kulit kering serta iritasi.
Restu Anggraini Luncurkan KAIKALA, Eternal Waves of Elegance Koleksi RTW 2025-2026
KOMENTAR