Stylo Indonesia - Keterbukaan antar pasangan mengenai permasalahan seks dalam rumah tangga terkadang sulit ya, Stylovers.
Nah, Hal tersebut akan terasa semakin sulit jika yang ingin diungkapkan adalah tentang kepuasan dalam bercinta.
Mungkin kamu khawatir bahwa mengungkapkan ketidaksukaanmu akan membuat pasanganmu merasa ditolak atau tidak dicintai lagi.
Padahal, bisa jadi itu hanyalah ketakutanmu saja. Kekecewaan dan ketidakpuasan dalam kehidupan seks biasanya berarti kamu dan pasangan tidak menyampaikan kebutuhan dan keinginan masing-masing dengan jelas.
Baca Juga: Mengetahui Beberapa Fantasi Seksual Pria untuk Membangkitkan Gairah Bercinta
Menurut Psikoterapis di Montreal, Vikki Stark, MSW dalam tulisannya untuk Psychology Today, pasangan yang bergelut dengan kehidupan seks mereka sering kali menyembunyikan masalahnya.
Hal itu dikarenakan mereka merasa bahwa membicarakannya akan membuat pasangannya marah atau sedih.
"Kebanyakan konselor pernikahan tahu bahwa masalah terbesar yang dihadapi orang-orang adalah kebiasaan menghindar," tulis Stark, seperti dilansir Refinery29.
Lalu, jika mengalami ketidakpuasan kehidupan seks, langkah apa yang perlu dilakukan dan bagaimana mengungkapkannya pada pasangan?
1. Membicarakannya secara baik-baik
Pertama, ingatkan diri sendiri bahwa kamu dan pasangan saling mencintai.
Melakukan percakapan yang jujur akan membuat ikatan kalian akan semakin kuat.
Selama tidak ada masalah lain dalam hubungan, seperti kurangnya rasa hormat atau pelecehan emosional, berbicara secara terbuka tentang apa yang kamu inginkan dalam hubungan, termasuk dalam hal seks, seharusnya tidak menjadi masalah.
Tentunya selama perasaan itu diungkapkan secara baik-baik. Ingatlah untuk tidak masuk ke percakapan dengan marah dan tidak saling menyalahkan.
Baca Juga: Dapat Menghilangkan Stres, Inilah 5 Pilihan Gaya Bercinta di Saat Lagi Penat!
2. Memposisikan diri sebagai tim
Intinya, membicarakan seks dengan pasangan sama seperti mendiskusikan topik sulit lainnya.
Seperti halnya ketidaksepakatan lainnya, penting untuk membicarakan topik ini seolah-olah kamu dan pasangan berada di dalam satu tim yang sama, bukan malah hanya membela diri sendiri.
"Bertanggung jawablah atas perilaku Anda sendiri. Seperti mengatakan, "aku tahu ada hal-hal yang ku lakukan yang membuatmu kesal, dan ada hal-hal yang membuatku kesal tentangmu. Bisakah kita membicarakannya?'" kata pakar hubungan dan penulis "What About Me? Stop Selfishness From Ruining Your Relationship", Jane Greer mencontohkan.
3. Lebih banyak menggunakan kata "kita"
Mungkin ketidakpuasan yang kamu rasakan membuatmu merasa tidak diinginkan.
Namun, hindari menuduh pasangan dengan hal-hal tidak mendasar, misalnyaa menuduh mereka berselingkuh atau tidak lagi mencintaimu.
Usahakan lebih banyak menggunakan kata "kita" dalam menjelaskan perasaanmu.
Kamu bisa memulai pembahasan misalnya dengan mengatakan "kita tidak berhubungan intim sebanyak dulu, dan itu membuatku merasa kamu tidak lagi tertarik kepadaku."
Mengungkapkan hal tersebut tanpa amarah akan memberikan ruang kepada pasangan untuk menjelaskan tentang apa yang kamu tanyakan.
Baca Juga: Ternyata Begini Cara Mudah Membangkitkan Gairah Seksual Wanita, Sentuh Bagian Ini ya!
Misalnya, mengapa hubungan intim tidak lagi sesering dulu atau mengapa dia tidak terlihat bergairah lagi seperti sebelumnya.
Kamu mungkin saja mendapatkan jawaban yang tidak terduga.
Misalnya, pasanganmu mungkin melakukan itu karena stres atau lelah dengan pekerjaan, atau bisa juga karena dia memiliki masalah citra tubuh sehingga kurang nyaman saat berhubungan intim.
Pada intinya, komunikasikan secara tepat masalahmu bersama pasangan dan usahakan menyampaikan perasaanmu secara baik-baik, tanpa emosi yang berlebihan.
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Kehidupan Seks Kurang Memuaskan, Bagaimana Mengungkapkannya pada Pasangan?",
Editor : Nabilla Tashandra
StopBeautyShaming merupakan kampanye gerakan nyata dari Stylo Indonesia.
Stylo Indonesia adalah platform media & komunitas organik terlengkap mengenai dunia lifestyle, fashion dan beauty bagi dan seluruh perempuan Indonesia.
KOMENTAR