Vogue melaporkan bahwa gugatan tersebut telah diselesaikan secara rahasia dan bahwa Urban Outfitters 'Menjaga hak seniman dan desainer dengan serius, baik dalam melindungi hak kita sendiri maupun dalam menghormati hak orang lain.'
Namun sayangnya Urban Outfitters bukan satu-satunya brand yang akan dibawa ke pengadilan atas klaim tersebut mengingat masalah ini masih sangat rawan untuk terjadi.
Kolaborasi kreatif dan inspirasi layak mendapat pujian. Perjalanan, budaya, dan tekstil akan selalu memengaruhi karya desainer.
Kelompok budaya seperti Navajo yang membuat desain khas akan selalu cantik dan memiliki makna khusus dalam jiwa budaya kolektif.
Para desainer perlu menghargai kelompok-kelompok ini yang bentuk dan bahasa seni tradisionalnya seringkali menghadapi risiko besar untuk dimusnahkan.
Baca Juga: Tren Belanja Online 2021: Baju Nyaman dan Presentable Digemari Para Pekerja
Sebagai konsumen, kita harus menuntut keaslian dan jika memungkinkan, bersumber langsung dari sumber etis untuk membeli barang yang begitu indah.
Sebagai masyarakat Indonesia, untungnya kita memiliki keberagaman kain khas yang menjadi identitas budaya kita sendiri.
Kita bisa menggunakan busana cantik dari karya kain tradisional seperti batik dan tenun tanpa harus mengkhawatirkan masalah cultural appropration.
Selain itu, tentunya sekaligus untuk ikut melestarikan budaya Indonesia sendiri dan mendukung para pengrajin lokal.
Nah, itu dia Stylovers penjelasan mengenai cultural appropriation dan mengapa kita perlu menghindarinya. Bagaimana menurutmu? (*)
KOMENTAR