Saat kasus-kasus COVID-19 di Eropa kembali meningkat, di Swedia angka penambahannya justru menurun meski enggak lakukan lockdown dari awal pandemi.
Baca Juga: 5 Rekomendasi Produk Lokal Obat Totol Jerawat Berkualitas
Memang, tingkat infeksi Swedia pernah jadi yang tertinggi di Eropa, tapi sekarang lebih rendah daripada Inggris, Spanyol, Perancis, atau Italia.
Diberitakan Daily Mail pada Jumat (11/9/2020), minggu lalu Swedia melakukan sejumlah tes virus corona, tapi cuma 1,2 persen yang positif lagi.
Angka ini adalah yang terendah di sana sejak pandemi.
Mulai "bersihnya" Swedia membuatnya dihapus dari daftar karantina Inggris, dan membuka kembali pintu bagi pariwisata dan perekonomiannya.
Lalu, bagaimana cara santai Swedia bisa menjinakkan virus corona?
Baca Juga: Rekomendasi Online Shop Anting-anting Ala Nagita Slavina di Bawah 200 Ribu Rupiah
Ahli epidemiologi di negara Nordik itu enggak memandang masker sebagai cara efektif, dan bersikeras lockdown penuh juga enggak akan mencegah kematian di ruang perawatan.
Namun warga Swedia dengan taat selalu melakukan dua hal mendasar, yaitu cuci tangan dan social distancing.
"Alasan di balik penularan yang relatif rendah sekarang sebagian besar karena banyak warga Stockholm mengikuti anjuran untuk tetap di rumah saat sakit, mencuci tangan, dan menjaga jarak," ujar Per Follin kepala badan Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Menular Stockholm.
Tingkat kepercayaan yang tinggi pada pihak berwenang jadi alasan kenapa tindakan pencegahan virus bisa bersifat sukarela bukan paksaan.
StopBeautyShaming merupakan kampanye gerakan nyata dari Stylo Indonesia.
Stylo Indonesia adalah platform media & komunitas organik terlengkap mengenai dunia lifestyle, fashion dan beauty bagi dan seluruh perempuan Indonesia.
KOMENTAR