WHO menetapkan 1 tes per 1.000 penduduk per minggu.
Jika mengejar standar WHO, maka Indonesia harus melakukan tes terhadap 267.000 warga per minggu.
Wiku mengatakan, Indonesia baru mencapai 35,6 persen dari standar yang ditetapkan WHO.
"Ini memang capaiannya masih jauh dari target yang diminta WHO dan menjadi standar internasional," kata dia. Menurut Wiku, pemerintah berupaya meningkatkan jumlah tes, salah satunya dengan memperbanyak jumlah laboratorium. (*) Cece/Stylo
Artikel ini telah tayang di hits.grid.id dengan judul "Bak Petir di Siang Bolong! Ahli Epidemiologi Dunia Peringatkan Indonesia Masuki Fase Kritis, Rumah Sakit Mulai Penuh Sementara Kasus Harian Masih Meninggi" Penulis: Saeful Imam
StopBeautyShaming merupakan kampanye gerakan nyata dari Stylo Indonesia.
Stylo Indonesia adalah platform media & komunitas organik terlengkap mengenai dunia lifestyle, fashion dan beauty bagi dan seluruh perempuan Indonesia.
KOMENTAR