Lantas bagaimana tanggapan peneliti mikrobiologi atas klaim cairan antibodi tersebut?
Klaim yang meragukan
Seperti yang dilansir Stylo.ID dari Kompas.com, dosen dan peneliti di Departemen Mikrobiologi Fakultas Kedokteran, Kesehatan Masyarakat dan Keperawatan Universitas Gadjah Mada dr Mohamad Saifudin Hakim menegaskan bahwa klaim Hadi Pranoto terkait temuan cairan antibodi Covid-19 tersebut meragukan.
Salah satu hal yang membuat ragu yakni klaim dari Hadi Pranoto bahwa dirinya sudah meneliti virus seperti H5N1, SARS pertama, dan MERS-CoV selama puluhan tahun.
Pasalnya, penelitian terkait virus tidak bisa dilakukan di sembarang tempat.
"Labnya (dia) itu di mana? Tidak bisa meneliti virus cuma di dapur, atau di bengkel. Tidak seperti itu. Orang meneliti virus kan harus di lab dengan tingkat keamanan yang sesuai, itu kalau dia mau patuh terhadap Undang-Undang. Tidak mungkin kita meneliti virus berbahaya, apalagi selevel SARS atau MERS yang itu adalah patogen," ujarnya saat dihubungi Kompas.com, Minggu (2/8/2020).
Ia menjelaskan, patogen diklasifikasikan menjadi empat grup berdasar level bahayanya.
StopBeautyShaming merupakan kampanye gerakan nyata dari Stylo Indonesia.
Stylo Indonesia adalah platform media & komunitas organik terlengkap mengenai dunia lifestyle, fashion dan beauty bagi dan seluruh perempuan Indonesia.
Potret Serba Pink Marshanda Kenakan Off-Shoulder Dress, Makin Cantik dan Memikat!
KOMENTAR