Hal itu membuat Secapa AD menjadi klaster baru penyebaran Covid-19 di Jawa Barat.
"Selama ini kami terbuka. Link kami dengan Gugus Tugas baik provinsi maupun nasional. Tadi kan sudah disampaikan Jubir, dr Achmad Yurianto, jadi memang benar 1.262 itu positif," kata Purwo saat dihubungi Kompas.com, Kamis (9/7/2020) sore.
Kendati demikian, ia enggan menjelaskan terkait temuan awal dari kasus tersebut.
Purwo juga belum mengungkap hasil penelusuran yang telah dilakukan untuk mengetahui asal mula penularan virus corona di lingkungan Secapa AD.
Demikian halnya saat ditanya terkait penanganan yang telah dilakukan guna meminimalisasi potensi penyebaran yang mungkin terjadi.
"Untuk penjelasan lebih lanjut, kami sudah komunikasikan dengan Kapendam untuk disampaikan pada jumpa pers," kata dia.
Hanya saja, ia menegaskan bahwa pihaknya telah melakukan protokol kesehatan yang ketat untuk mengantisipasi potensi penularan.
Mayoritas tanpa gejala Purwo juga membenarkan bahwa mayoritas orang yang positif dari Secapa AD diketahui tidak memiliki gejala atau orang tanpa gejala (OTG).
"Semua di Secapa prinsipnya tanpa gejala. Kalau ada yang sedikit gejala, mulai sumeng, pilek-pilek, kita kirim ke (RS) Dustira," kata Purwo.
Kendati demikian, ia enggan mengungkapkan berapa jumlah pasti yang dinyatakan positif, tetapi tanpa gejala. Ia hanya menyebutkan bahwa saat ini semua orang yang positif telah diisolasi.
"Iya pastilah (diisolasi di Secapa)," ujarnya. (*) Cery/Stylo
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Klaster Baru Penularan Covid-19 di Secapa AD yang Belum Diketahui Sumbernya..." (https://nasional.kompas.com/read/2020/07/10/07375941/klaster-baru-penularan-covid-19-di-secapa-ad-yang-belum-diketahui-sumbernya)
Penulis: Dian Erika Nugraheny
Editor: Kristian Erdianto
StopBeautyShaming merupakan kampanye gerakan nyata dari Stylo Indonesia.
Stylo Indonesia adalah platform media & komunitas organik terlengkap mengenai dunia lifestyle, fashion dan beauty bagi dan seluruh perempuan Indonesia.
KOMENTAR