Jika transmisi udara terbukti, kemungkinan besar orang-orang harus tetap mengenakan masker di dalam ruangan.
"Ketika sesuatu menular lewat udara, itu berarti bisa tetap berada di udara selama beberapa waktu, dalam hitungan jam, dan bersifat infeksius," kata ahli penyakit menular dari Johns Hopkins Center for Health Security, dokter Amesh A.Adalja.
Ia mencontohkan penyakit cacar dan tuberkulosis sebagai penyakit yang menular lewat udara.
Baca Juga: Hati-hati Gangguan Jiwa! Ini Cara Tahan Godaan Belanja Online Saat Pandemi Covid-19
"Jika seseorang yang sakit cacar dan naik lift, lalu setengah jam kemudian kamu masuk ke lift itu setelah dia keluar, maka udara di dalamnya masih bisa menularkan penyakit," paparnya.
Ketika pasien yang terinfeksi virus atau penyakit yang bersifat airborne, maka hal itu akan mengubah tata laksana perawatan di rumah sakit.
"Pasien akan dirawat di ruangan bertekanan negatif dan staf medis harus memakai masker N-95 yang mampu menyaring mayoritas partikel udara," katanya.
StopBeautyShaming merupakan kampanye gerakan nyata dari Stylo Indonesia.
Stylo Indonesia adalah platform media & komunitas organik terlengkap mengenai dunia lifestyle, fashion dan beauty bagi dan seluruh perempuan Indonesia.
KOMENTAR