Stylo.ID - Seluruh negara saat ini berpergang menghadapi persebaran virus corona.
Jika ada negara yang mampu mengatasi wabah corona, salah satunya adalah Korea Selatan.
Yap, jadi pemerintah Korea Selatan sempat mendapat pujian dari WHO karena dinilai cekatan dalam mencegah penyebaran wabah virus Corona.
Padahal, Korea Selatan tidak menerapkan lockdown, negara ini hanya menerapkan pembatasan sosial layaknya di tanah air.
Beberapa minggu terakhir, masyakat di Korea Selatan sudah menjalani hidup new normal.
Aktivitas mal, pasar, bar dan diskotik, sekolah buka seperti biasa.
Sayangnya, hasil dari menerapkan hidup new normal ini hanya berjalan sebentar.
Untuk pertama kalinya dalam tujuh pekan, Korea Selatan melaporkan adanya lonjakan dalam kasus infeksi virus corona.
Lonjakan itu didapatkan setelah mereka mengidentifikasi kluster baru, sebuah gudang e-commerce, di pinggiran ibu kota Seoul. Korea Selatan dianggap menjadi model bagaimana negara menangani virus corona, dengan kehidupan berangsur-angsur normal di sana.
Namun pada Rabu (27/5/2020), otoritas mengumumkan adanya 40 kasus baru, dengan sebagian besar infeksi terjadi di kawasan Seoul.
Ini merupakan lonjakan terbesar sejak 53 kasus pada 8 April, dengan total penularan di Negeri "Ginseng" mencapai 11.265, dikutip AFP.
Badan Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Korsel (KCDC) menerangkan, mayoritas kasus terjadi di gudang perusahaan e-commerce bernama Coupang.
Baca Juga: Bikin Geleng Kepala, Begini Susahnya Penanganan Virus Corona di Surabaya
StopBeautyShaming merupakan kampanye gerakan nyata dari Stylo Indonesia.
Stylo Indonesia adalah platform media & komunitas organik terlengkap mengenai dunia lifestyle, fashion dan beauty bagi dan seluruh perempuan Indonesia.
Makin Banyak Pilihan Tenant Internasional di Kota Bekasi, Pakuwon Mall Bekasi Resmi Dibuka!
KOMENTAR