Semuanya berawal dari pilihan seorang perawat dalam memilih apa yang akan dikenakannya di balik APD saat menangani pasien Covid-19.
Sebuah pilihan yang sebenarnya menimbulkan reaksi positif di kalangan para pasien di Rumah Sakit Klinik Regional Tula tempat sang perawat bekerja atau dari masyarakat umum.
Seorang pasien mengatakan tidak ada keberatan dari para pria di bangsal. Hanya sebagian yang mengakui adanya "rasa malu".
Seorang pembaca koran lokal Tula News memberi selamat kepada perawat itu.
"Setidaknya seseorang memiliki selera humor dalam kondisi yang amat suram seperti saat ini," kata Sergey Ratnikov.
"Kenapa ditegur?" tanya Albert Kuzminov.
Marina Astakhova memposting: "Bagus sekali, ia membangkitkan suasana hati para pasien."
Sementara Valery Kapnin menulis: “Mengapa menghukum perawat, Anda justru perlu menghadiahinya.
Baca Juga: Gunakan Darah Pasien Sembuh, Jepang Siap Uji Coba Pengobatan Covid-19, Berhasilkah?
StopBeautyShaming merupakan kampanye gerakan nyata dari Stylo Indonesia.
Stylo Indonesia adalah platform media & komunitas organik terlengkap mengenai dunia lifestyle, fashion dan beauty bagi dan seluruh perempuan Indonesia.
KOMENTAR