di mana vaksin tertentu benar-benar dapat meningkatkan efek negatif dari infeksi," kata Fauci, dilansir Metro.
Fauci kemudian menjelaskan, dalam beberapa kasus, orang yang divaksinasi terhadap suatu kondisi dapat berakhir dengan tertular virus.
Mereka pikir, mereka telah terlindungi.
Sebaliknya, mereka dapat sakit parah dengan menderita penyakit Covid-19.
"Ada sejumlah vaksin, ketika vaksin menginduksi respons sub-optimal dan saat orang tersebut terpapar, mereka memiliki patogenesis yang ditingkatkan penyakit," ujarnya.
Baca Juga: Menghilang 3 Hari, Seorang Pasien Positif Corona Malah Berobat ke Rumah Dukun
Namun, Fauci mengatakan, contoh seperti itu sangat jarang dan hanya terjadi pada dua vaksin sebelumnya yang dikembangkan untuk virus lain.
Ia juga menekankan, masalah yang paling penting mengenai vaksin adalah kemanjurannya.
Vaksin yang berhasil memiliki kemampuan untuk memberikan hasil yang diinginkan, yakni pencegahan infeksi virus corona.
"Kemanjuran adalah mengenai seberapa bertahankah efektivitasnya," ucap Fauci. (*) Cery/Stylo
Artikel ini telah tayang di sajiansedap.grid.id dengan judul “Bak Petir di Siang Bolong, WHO Sebut Virus Corona Kemungkinan Tak Akan Pernah Hilang dari Muka Bumi! Ini Alasannya” (https://sajiansedap.grid.id/read/102150730/bak-petir-di-siang-bolong-who-sebut-virus-corona-kemungkinan-tak-akan-pernah-hilang-dari-muka-bumi-ini-alasannya)
Penulis: Rafida Ulfa
StopBeautyShaming merupakan kampanye gerakan nyata dari Stylo Indonesia.
Stylo Indonesia adalah platform media & komunitas organik terlengkap mengenai dunia lifestyle, fashion dan beauty bagi dan seluruh perempuan Indonesia.
Garis Poetih Raya Festival 2025, Ivan Gunawan dan Para Desainer Siap Bawakan 350 Koleksi
KOMENTAR