Stylo.ID - Memasuki bulan puasa Ramadan 2020, tentu buat kamu yang muslim pasti jadi nggak bebas makan minum saat siang hari.
Terkadang untuk mengusir rasa bosan apalagi setelah working from home (WFH), kamu menonton serial TV untuk ngabuburit menghabiskan waktu sambil menanti adzan magrib.
Nggak jarang, kamu jadi ketagihan untuk selalu mengikuti tiap episode dari serial TV yang kamu tonton.
Kamu yang sudah kecanduan nonton serial TV pasti kesal jika episode yang mereka tonton berakhir gantung.
Baca Juga: Catat! Ini Tanggal Paling Beruntung Untuk Setiap Zodiak di Tahun 2020
Pada akhirnya kita akan menghabiskan waktu seharian untuk nonton episode selanjutnya.
Seperti yang dilansir Stylo.ID dari laman Health Essentials, seorang Psikolog bernama Scott Bea menyatakan bahwa menonton serial tv favorit kita sebenarnya dapat memberikan perasaan bahagia, berikut penjelasannya.
1. Otak menghasilkan dopamine saat kita menonton serial tv favorit
Saat menonton serial tv favirut, otak akan memproduksi bahan kimia yang disebut dopamine.
Dr.Bea mengatakan, "Dopamine adalah bahan kimia yang menyebabkan perasaan bahagia. Kita akan memproduksi bahan kimia tersebut jika melakukan aktivitas yang kita sukai. Otomatis, kita akan terus menonton serial tv yang kita sukai."
Apalagi jika episode yang kita tonton berakhir gantung.
Kita akan semakin ingin untuk melanjutkan ke episode berikutnya.
Televisi juga dapat menghilangkan kekhawatiran kita sehari-hari, Dr. Bea menjelaskan, "Ketika kita sedih karena memikirkan sesuatu, kita sering menggunakan acara televisi untuk mengangkat kesedihan itu."
Baca Juga: Tak Kalah Dahsyat, Anak Indigo Ungkap Bencana Besar Usai Pandemi Corona Berlalu, Apa Itu?
2. Serial TV ternyata memberikan perasaan bahagia yang hanya terasa sesaat
Dr.Bea juga menyatakan sisi negatif dari menonton serial tv, "Kita pasti merasa sangat senang ketika menonton serial favorit.
Namun ketika serial yang kita tonton telah habis, kita akan langsung merasa sedih dan agak lelah."
Karena hal inilah kita akan terus mencari kepuasan dengan menonton episode kelanjutannya.
Dr. Bea mengatakan, "Semua hal positif dari sebuah serial tv malah berakibat sebaliknya ketika acara tersebut habis.
Hal tersebut membuat kita ingin mengulangi siklusnya dan mencari acara lain yang dapat menyebabkan hal serupa pada otak kita."
3. Batasi menonton serial TV setiap hari agar tidak menimbulkan dampak yang serius
Dr. Bea menyatakan bahwa sebenarnya tidak ada dampak serius dari menonton serial tv, tetapi tetap perlu dibatasi.
Ia mengatakan, "Tidak akan jadi masalah bila kamu menontonnya untuk bersenang-senang dalam sebuah kelompok atau bersama dengan pasangan.
Tetapi jika kamu menontonnya sendirian dan menjadikan dirimu kurang bersosialisasi, maka ini adalah saat yang tepat untuk beristirahat."
Nah oleh karena itu Stylovers, meski sah-sah saja untuk menonton serial TV, tapi sebaiknya tetap batasi jumlah episode yang kamu tonton dalam sehari ya.
Selamat mencoba! (*)
StopBeautyShaming merupakan kampanye gerakan nyata dari Stylo Indonesia.
Stylo Indonesia adalah platform media & komunitas organik terlengkap mengenai dunia lifestyle, fashion dan beauty bagi dan seluruh perempuan Indonesia.
Mengenal Carmen, Trainee SM Entertainment Asal Bali yang Menjadi Sorotan di Korea Selatan
KOMENTAR