Jumlah korban jiwa akibat serangan virus tersebut mencapai 217.094, dan dilaporkan sembuh sebanyak 951.053.
Virus corona yang diketahui menyerang saluran pernapasan ini dapat ditularkan melalui droplet atau tetesan air liur dari pasien yang terinfeksi positif virus corona kepada orang lain.
Kendati demikian, para ilmuwan, pejabat kesehatan, dan pemerintah di seluruh dunia telah mendorong warga untuk berlatih menjaga jarak fisik dan menghindari keluar rumah, kecuali untuk aktivitas yang mendesak.
Baca Juga: 5 Menu Sahur Praktis untuk Anak Kos yang Nggak Bisa Pulang Kampung di Tengah Pandemi Corona
Penjelasan Turkmenistan nol kasus
Berdasarkan pemberitaan BBC, Selasa (7/4/2020), banyak ahli khawatir Pemerintah Turkmenistan mungkin menyembunyikan kebenaran terkait tidak adanya kasus virus corona di negaranya.
Sementara dunia tengah memerangi virus corona dan semakin banyak negara yang melakukan karantina wilayah atau lockdown untuk mengunci populasi warganya, Turkmenistan mengadakan acara bersepeda massal untuk memperingati Hari Kesehatan Dunia pada Selasa, 7 April 2020.
Negara Asia Tengah mengklaim masih memiliki nol kasus virus corona.
Namun, dapatkah kita memercayai angka-angka yang diberikan oleh pemerintah yang dikenal karena sensor ini?
Seorang profesor dari London School of Hygiene dan Tropical Medicine, Martin McKee, mengungkapkan, statistik kesehatan resmi dari Turkmenistan terkenal tidak dapat diandalkan.
StopBeautyShaming merupakan kampanye gerakan nyata dari Stylo Indonesia.
Stylo Indonesia adalah platform media & komunitas organik terlengkap mengenai dunia lifestyle, fashion dan beauty bagi dan seluruh perempuan Indonesia.
KOMENTAR