Hal ini merupakan pertama kalinya seorang pejabat China membuat perkiraan skala waktu untuk pengembangan vaksin virus corona yang diyakini sebagai kunci untuk mengendalikan pandemi global yang terjadi.
Hal itu juga lebih cepat dibandingkan perhitungan dari lembaga lainnya. Badan Pengawas Obat dan Makanan Amerika Serikat meyakini bahwa vaksin di AS tersedia setidaknya setahun lagi.
Sementara, Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) membutuhkan waktu 12-18 bulan.
Menurut ahli virus dari Institute of Microbiology, Chinese Academy of Sciences Shi Yi, tak seperti influenza yang mutasinya diantisipasi oleh pembuat vaksin yang bersiap untuk wabah musiman.
Misalnya, virus SARS-CoV-2 diyakini tidak bermutasi sesering virus influenza dan tidak mungkin menjadi norma baru seperti flu musiman.
"Saat ini tidak ada bukti bahwa virus corona baru memiliki variabilitas yang sama dengan virus influenza," ujar dia.
Shi juga menolak kemungkinan Covid-19 menjadi penyakit kronis, mengingat bahwa virus berkembang biak terutama di saluran pernapasan pasien dan tak ada virus pembawa secara terus-menerus.
Ia menambahkan, hal yang sama juga terjadi pada dua penyakit yang disebabkan dua virus corona jenis lain yaitu sindrom pernapasan akut (SARS) dan sindrom pernapasan Timur Tengah (MERS).
Baca Juga: Berbeda dengan Presiden, Pakar Justru Ungkap Prediksi Puncak dan Waktu Berakhirnya Virus Corona!
6 vaksin potensial masuk uji klinis
Data yang disampaikan WHO, telah ada enam kandidat memasuki uji klinis dan 77 lainnya sedang dalam studi pra-klinis.
StopBeautyShaming merupakan kampanye gerakan nyata dari Stylo Indonesia.
Stylo Indonesia adalah platform media & komunitas organik terlengkap mengenai dunia lifestyle, fashion dan beauty bagi dan seluruh perempuan Indonesia.
Cara Benar Membersihkan Dispenser Agar Kualitas Air Minum Terjaga, Mama Milenial Wajib Tahu!
KOMENTAR