Sebaliknya, teknik proning meningkatkan aliran oksigen dan mendorong penggunaan berbagai bagian paru-paru.
"Ini bisa membuat perubahan yang nyata, kami telah melihat keampuhannya pada banyak pasien," kata sang dokter.
Pada bulan Maret, Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) merekomendasikan proning untuk pasien Covid-19 dewasa dengan sindrom gangguan pernapasan akut (ARDS), untuk jangka waktu 12 hingga 16 jam sehari.
Baca Juga: Super Mager! 4 Zodiak Ini Lebih Mementingkan Tidur Dibanding Apapun, Kamu Ya?
WHO mengatakan teknik ini dapat dipertimbangkan untuk anak-anak, tetapi akan membutuhkan orang-orang yang terlatih dan keahlian tambahan untuk melakukannya dengan aman.
Sebuah studi oleh komunitas pakar kesehatan, American Thoracic Society, mendapati bahwa pasien yang tidak pernah ditempatkan dalam kondisi tengkurap memiliki kapasitas ekspansi paru yang lebih buruk, dibandingkan dengan mereka yang berbaring seperti biasa.
Studi ini berdasarkan pada 12 pasien dengan ARDS parah terkait Covid-19 yang dirawat di rumah sakit Jinyintan di Wuhan, China, pada bulan Februari. (*) Justina Stylo.
Artikel ini telah tayang di Sajiansedap dengan judul "Kabar Buruk! Ahli Kesehatan Bongkar Pola Baru Penularan Virus Corona yang Harus Kita Waspadai"
StopBeautyShaming merupakan kampanye gerakan nyata dari Stylo Indonesia.
Stylo Indonesia adalah platform media & komunitas organik terlengkap mengenai dunia lifestyle, fashion dan beauty bagi dan seluruh perempuan Indonesia.
KOMENTAR