Stylo.ID - Di tengah pandemi Covid-19, begitu banyak oknum yang memanfaatkannya untuk kepentingan pribadi.
Beberapa oknum tersebut tak ragu untuk memberikan kabar hoaks soal bagaimana membunuh virus corona.
Misalnya saja kabar hoaks soal obat herbal yang dapat membunuh virus corona.
Seperti yang dilansir Stylo.ID dari Kompas.com, sebelumnya telah banyak ragam hoaks tentang informasi obat herbal yang diisukan dapat mencegah tertular virus corona, mengobati pasien dari virus, dan juga meningkatkan imunitas tubuh manusia.
Salah satunya adalah konsumsi 10 siung bawang putih untuk membunuh virus corona.
Jelas ini adalah informasi palsu alias hoaks.
Isu hoaks terbaru adalah mengkonsumsi teh panas yang dicampur dengan perasan lemon, disebutkan dapat membunuh virus corona, dan sudah dilakukan di Palestina hingga tidak ada yang meninggal dunia akibat virus SARS-CoV-2 penyebab Covid-19.
Padahal, faktanya isu tersebut adalah hoaks alias informasi palsu dan data per tanggal (21/4/2020) tercatat di Negara Palestina terdapat 449 kasus pasien terinfeksi Covid-19 dan ada 3 orang yang meninggal dunia.
Lantas bagaimana kita harus menyikapi informasi-informasi soal obat herbal yang dikaitkan dengan pencegahan atau penyembuhan virus corona ini?
Ketua Umum Perkumpulan Dokter Pengembang Obat Tradisional dan Jamu Indonesia (PDPOTJI), DR dr Inggrid Tania MSI, membenarkan, informasi menyimpang atau palsu terkait apapun pasti akan terus ada.
"Info-info menyimpang atau hoaks soal apapun pasti akan tetap ada pada waktu-waktu berikutnya, termasuk tentang herbal," kata Inggrid kepada Kompas.com, Selasa (21/4/2020).
Setelah isu sebelumnya disebutkan adalah hoaks, tetapi isu lain tentang obat herbal penangkal dan penyembuh Covid-19 ini sangat mungkin saja untuk muncul lagi.
Para ahli selalu mengingatkan masyarakat sebagai pembaca harus benar-benar teliti terhadap informasi apapun yang didapatkan.
Mengenai tanaman atau suatu obat yang disebut-sebut sebagai penangkal ataupun penyembuh dari suatu penyakit, yang paling benar adalah yang sudah terbukti secara ilmiah.
Tanaman herbal atau obat tradisional, maupun obat modern sekalipun, perlu dibuktikan secara ilmiah untuk memastikan obat ini dapat digunakan sebagai penyembuhan dan pencegahan penyakit tertentu, seperti Covid-19 yang saat ini mewabah.
Inggrid menjelaskan masyarakat juga harus menggunakan logika atau akal sehatnya dalam menyerap segala jenis informasi yang diperoleh.
"Saya hanya bisa berpesan kepada masyarakat, jika menerima informasi tanpa disertai sumber yang jelas, gunakan akan sehat. Jangan dipercaya dulu apalagi disebarkan, segera konfirmasi kepada yang ahli," tegas Inggrid.
Diakui Inggrid, memang saat ini kita belum memliki website atau laman resmi khsusus untuk mengklarifikasi hoaks tentang obat herbal.
"Sementara ini, kita masih bergantung pada website klarifikasi hoaks-nya Kementerian Komunikasi dan Informasi atau website seperti turn back hoax," ujar dia,
Adapun, masyarakat yang tidak memiliki akses ke data Kemenkominfo atau websiteturn back hoax, atau para ahli yang bisa dipercaya dan dipertanyakan tentang isu yang didapatkan.
Sebaiknya bisa membuka laman media massa resmi yang sudah terbukti kredibilitas dan memang dapat dipercaya konten beritanya, seperti informasi tentang virus corona.
Baca Juga: China Kembali Kecolongan, Ada 1.290 Kematian Baru Karena Virus Corona, Apa Penyebabnya?
Serta, sanggahan di dalam artikel atau berita yang memang perkataan ahli di bidangnya.
Jadi, jangan lagi mudah percaya ya, Stylovers! (*) Dinda Stylo
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Hoaks Lagi Obat Herbal Bunuh Corona, Ini Saran Ahli untuk Menyikapinya"
Penulis: Ellyvon Pranita
StopBeautyShaming merupakan kampanye gerakan nyata dari Stylo Indonesia.
Stylo Indonesia adalah platform media & komunitas organik terlengkap mengenai dunia lifestyle, fashion dan beauty bagi dan seluruh perempuan Indonesia.
Potret Serba Pink Marshanda Kenakan Off-Shoulder Dress, Makin Cantik dan Memikat!
KOMENTAR