Stylo.ID - Berbagai masyarakat di seluruh belahan dunia kini tengah dilanda kekhawatiran karena pandemi virus corona.
Yup, virus corona ini bisa dengan cepat menyebar ke seluruh dunia.
Bahkan di Indonesia telah tercatat ribuan kasus pasien positif corona.
Dilansir Stylo.ID dari Intisari, tercatat sudah ada 5.082 pasien dirawat, dengan 536 orang meninggal juga 631 pasien berhasil disembuhkan.
Baca Juga: Tips Dapatkan Makeup Flawless Untuk Jenis Kulit Normal Kombinasi, Bisa Dicoba Nih!
Sehingga total kasus virus corona di Indonesia sudah menyentuh angka 6.248 kasus secara keseluruhan.
Meski demikian, di tengah kabar terus bertambahnya pasien virus corona, ada sebuah kabar baik dari pakar di Indonesia.
Melansir Kompas.com pada Jumat (18/4/200, Dewan Pakar Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Abidinsyah Siregar mengatakan, virus corona yang berada di tubuh bisa mati.
Dia mengatakan, virus itu akan mati dengan sendirinya setelah 14 hari masa inkubasi.
Baca Juga: Persiapan Puasa Ramadan 2020, Simak Cara Agar Tak Dehidrasi Selama Puasa! #DiRumahAjaBisaCantik
Lantas bagaimana bisa virus tersebut mati dengan sendirinya sementara sudah terlanjur masuk ke dalam tubuh?
Ia menjelaskan, setelah virus masuk ke dalam tubuh dia akan langsung menyasar ke paru-paru manusia.
Hal itu yang biasanya membuat pasien akan menderita gagal napas.
Namun, sebelum hal itu terjadi, ternyata ada pertarungan antara virus corona dengan antibodi manusia di dalamnya.
"Pertarungan ini terjadi seperti lomba sprint," kata Abidinsyah.
"Virus akan bertahan selama 14 hari, kalau lewat itu virus sudah kemampuan bertahan, dia akan mati dengan sendirinya," jelasnya.
Baca Juga: Hati-hati, Inilah 3 Zodiak Wanita yang Paling Jago Stalking!
Setelah itu, dia mengatakan bahwa tubuh individu akan memunculkan kemampuan antibodi.
Namun, perlu diingat pada masa 14 hari itulah yang paling menentukan adalah kemampuan imun tubuh kita.
Abidinsyah mengatakan, "Akan tetapi selama 14 hari inkubasi tadi, sistem imun tubuh akan dipertaruhkan."
Dengan kata lain, jika imun kita memenangkannya tubuh kita akan kebal, namun sebaliknya jika kalah kemungkinan kita akan mengalami gejala virus corona.
Selain itu mengenai mitos bahwa virus corona bisa terbunuh oleh suhu panas ternyata tidaklah benar.
Virus Corona SARS-CoV-2 tidak mati meski dipanaskan hingga 60 derajat Celsius (140 Fahrenheit) selama satu jam.
Setelah dipanaskan hingga 60 derajat Celcius (140 Fahrenheit) selama satu jam, strain virus ini masih hidup dan berkembang biak.
Para ilmuwan menemukan Virus Corona SARS-CoV-2 baru mati setelah dipanaskan hingga mendekati titik didih air 100 derajat Celcius, yakni 92 derajat Celsius.
Hasil penelitian ini dipublikasikan makalah non-peer-review yang dirilis di bioRxiv.org, Sabtu (11/4/2020). (*) Justina Stylo.
Artikel ini telah tayang di Intisari Online dengan judul, "Kabar Baik, Seorang Pakar dari Indonesia, Ungkap Virus Corona Bisa Mati Sendiri Meskipun Sudah Masuk ke Dalam Tubuh".
StopBeautyShaming merupakan kampanye gerakan nyata dari Stylo Indonesia.
Stylo Indonesia adalah platform media & komunitas organik terlengkap mengenai dunia lifestyle, fashion dan beauty bagi dan seluruh perempuan Indonesia.
KOMENTAR