Stylo.ID - Wabah Corona di Indonesia masih menjadi momok yang menyeramkan bagi masyarakat hingga saat ini.
Pasalnya, virus corona menjadi pembubuh nomor satu yang setiap harinya jumlah kasus pasien positif dan angka kematian selalu meningkat.
Sampai berita ini dibuat sudah ada 5.516 pasien yang positif dengan 496 meninggal dan 548 sembuh.
Namun, ada titik terang yang cukup melegakan tentang virus corona.
Seorang ahli biofisika Stanford dan pemenang Nobel, Michael Levitt membuat analisis yang memperkirakan berkurangnya jumlah kematian terkait COVID-19.
Penurunan drastis angka kematian yang diiringi peningkatan angka kesembuhan pasien Covid-19 menurutnya adalah tanda-tanda awal berakhirnya pandemi virus corona.
Analisis yang dimulai Levitt sejak Januari 2020 itu menunjukkan perhitungannya dengan tepat.
Ia menemukan bahwa China akan melalui titik terburuknya terhadap virus corona jauh sebelum para pakar kesehatan memperkirakan.
Ilmuwan penerima hadiah Nobel 2013 itu mengibaratkan wabah adalah mobil yang melaju di jalan raya.
Meskipun mobil itu masih memiliki kecepatan tertentu, bukan berarti mobil akan mengalami peningkatan kecepatan yang sama besar seperti sebelumnya.
StopBeautyShaming merupakan kampanye gerakan nyata dari Stylo Indonesia.
Stylo Indonesia adalah platform media & komunitas organik terlengkap mengenai dunia lifestyle, fashion dan beauty bagi dan seluruh perempuan Indonesia.
KOMENTAR