Stylo.ID - Wabah virus Corona di Indonesia belum berakhir hinga saat ini.
Berbagai upaya pencegahan virus Corona dilakukan, mulai dari menjaga kebersihan, menggunakan masker dan lain sebagainya.
Pasalnya, penularan virus corona dan bakteri ini sangat mudah tersebar, salah satunya bisa dari bersin.
Kuman dari droplet yang mengandung patogen ini dapat menularkan penyakit.
Baca Juga: Cara Menggunakan Masker Kain dengan Benar untuk Mencegah Virus Corona Saat Bepergian
Di antaranya batuk rejan, influenza, pilek, dan infeksi virus corona atau Covid-19.
Ada juga jenis penyakit yang menular lewat udara seperti campak, TBC, dan cacar air.
Bagaimana batuk dan bersin dapat menularkan penyakit?
Saat batuk atau bersin, ribuan hingga jutaan kuman dapat terbang ke udara.
Melansir Business Insider, di dalam paru-paru tubuh kita terdapat setengah liter cairan.
Begitu batuk atau bersin, lendir tersebut keluar berupa percikan cairan yang dipenuhi kuman.
Semprotan percikan cairan mengandung kuman ini dapat terbang ke udara.
Tetesan percikan mengandung kuman dari bersin atau batuk tersebut lantas dapat terhirup secara langsung dari orang yang berada di sekitar kita.
Sebagian kuman dalam droplet juga bisa bertahan di udara sampai beberapa saat.
Cipratan cairan dari saluran pernapasan juga bisa bertahan di permukaan benda-benda sampai beberapa jam, bahkan hari.
Kuman lebih banyak menyebar lewat bersin dari pada batuk
Menurut Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC) AS, droplet mengandung patogen influenza dapat menyemprot sejauh dua meter dari orang yang batuk atau bersin.
Namun, peneliti dari Massachusetts Institute of Technology (MIT) yang pernah meriset batuk dan bersin pada 2014 membuktikan jarak terbang droplet bisa lebih jauh.
Melansir Self, ahli dari MIT melacak pergerakan percikan cairan dari saluran pernapasan menggunakan kamera berkecepatan tinggi.
Hasilnya, partikel percikan droplet berukuran lebih kecil ternyata dapat terbang sejauh 2,5 meter ke arah horizontal.
Sementara itu, dilansir dari Verywell Health, studi tersebut juga membuktikan bersin lebih berpotensi menyebarkan kuman ketimbang batuk.
Bersin dapat menyemprotkan cairan dari saluran pernapasan dengan kecepatan 30 meter per detik.
Partikel percikan yang besar umumnya dapat bertahan selama beberapa detik di udara dan dapat mendarat sejauh 1,8 meter.
Baca Juga: Wabah Covid-19 Bisa Segera Berakhir, Ketahui 5 Kelemahan Virus Corona Untuk Mencegah Penularan
Namun, partikel percikan yang berukuran lebih kecil dapat bertahan di udara sampai 24 jam dan dapat menyemprot sejauh delapan meter.
Etika batuk dan bersin Untuk mencegah penularan penyakit lewat saluran pernapasan, setiap orang wajib mempraktikkan etika batuk dan bersin.
Berikut etika batuk dan bersin yang benar:
1. Menutup mulut dan hidung menggunakan tisu atau lengan baju bagian dalam saat batuk atau bersin.
2. Membuang tisu yang sudah digunakan ke tempat sampah.
3. Mencuci tangan pakai sabun minimal 20 detik atau bersikan tangan dengan gel sanitasi berbasis alkohol minimal 30 detik.
4. Saat batuk, pilek, atau sakit pernapasan, gunakan masker agar orang lain tidak tertular penyakit.
Jangan menutup batuk atau bersin dengan telapak tanganmu.
Pasalnya, kuman dapat menempel di tangan.
Apabila tidak dibersihkan dengan cara yang benar, penyakit dapat menular karena kuman tersebut dapat menempel di benda-benda yang kamu sentuh.(*)//(Nisa Stylo)
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Percikan Cairan Bersin dan Batuk Bisa Terbang Sampai 8 Meter"
Penulis : Mahardini Nur Afifah
StopBeautyShaming merupakan kampanye gerakan nyata dari Stylo Indonesia.
Stylo Indonesia adalah platform media & komunitas organik terlengkap mengenai dunia lifestyle, fashion dan beauty bagi dan seluruh perempuan Indonesia.
Potret Serba Pink Marshanda Kenakan Off-Shoulder Dress, Makin Cantik dan Memikat!
KOMENTAR