3. Merusak keintiman dengan pasangan
Jangankan untuk dekat secara emosional, rasa cemas dan takut berlebihan akan membuat seseorang tidak ingin bermesraan dengan pasangan secara fisik.
Terlebih, jika gangguan kecemasan yang dimiliki berakar dari trauma kekerasan fisik atau seksual pada masa lalu.
Akibatnya, tubuh tidak akan merespons segala rangsangan yang diberikan sehingga tidak ada gairah yang muncul.
Baca Juga: 5 Tips Aman Berhubungan Seks di Tengah Pandemi Corona COVID-19, Jangan Sampai Berisiko!
Bahkan, hal ini juga berdampak pada penolakan untuk melakukan foreplay atau pemanasan sehingga justru menimbulkan suasana tegang dalam hubungan.
4. Menutup keterbukaan terhadap apa yang diinginkan
Jujur pada pasangan dapat membuat hubungan seksual berjalan mulus.
Hal ini juga membuat pasangan saling memahami apa kemauan masing-masing dalam berhubungan intim.
Sebaliknya, orang yang diliputi rasa cemas akan merasa seolah-olah merasa sedang dalam bahaya sehingga menjadi lebih tertutup pada pasangan.
Kondisi ini dipengaruhi hormon adrenalin yang mengalir di dalam tubuh saat cemas.
Akibatnya, kamu akan sulit untuk berbagi fantasi seks yang diinginkan sehingga menjadi kehilangan gairah seksual.
StopBeautyShaming merupakan kampanye gerakan nyata dari Stylo Indonesia.
Stylo Indonesia adalah platform media & komunitas organik terlengkap mengenai dunia lifestyle, fashion dan beauty bagi dan seluruh perempuan Indonesia.
Potret Serba Pink Marshanda Kenakan Off-Shoulder Dress, Makin Cantik dan Memikat!
KOMENTAR