Voss melanjutkan, sesak napas menjadi yang terbanyak membunuh pelaku masturbasi selain tersengat aliran listrik.
Namun, ujar Voss, sangat sulit untuk memastikan secara akurat soal jumlah korban tewas akibat masturbasi ini.
Sebab, kata dokter berusia 59 tahun itu, kerabat yang menemukan korban meninggal akibat masturbasi sering menyingkirkan barang bukti karena merasa malu.
Baca Juga: Hati-Hati! Payudara Kendur Bila Terlalu Sering Tak Pakai Bra Saat WFH
"Jumlah kasus kematian seperti ini amat banyak dan nyaris semua tak dilaporkan," kata Voss kepada majalah Bild.
Voss menambahkan, secara pribadi dia hanya menemukan lima kasus tewas akibat masturbasi sepanjang 30 tahun kariernya sebagai dokter forensik.
StopBeautyShaming merupakan kampanye gerakan nyata dari Stylo Indonesia.
Stylo Indonesia adalah platform media & komunitas organik terlengkap mengenai dunia lifestyle, fashion dan beauty bagi dan seluruh perempuan Indonesia.
KOMENTAR