Stylo.ID - Indonesian Fashion Chamber (IFC) merupakan asosiasi deretan fashion desainer berbakat Indonesia yang tak pernah absen dari event-event peragaan busana maupun seminar edukatif untuk para pencinta dunia mode.
Kali ini, Stylo.ID kembali diundang Rapat Kerja Nasional, January Board Meeting 2019 Indonesian Fashion Chamber.
JBM sendiri merupakan ajang pertemuan dan silaturahmi anggota IFC seluruh Indonesia untuk menyamakan visi dalam melakukan kegiatan di bidang mode, regenerasi, memberikan gambaran tren kedepan dan berbagi informasi seputar mode dan industri fashion.
JBM pun kembali dihadiri lebih dari seratus anggota Indonesian Fashion Chamber yang mewakili 12 chapter, yaitu DKI Jakarta, Bandung, Surabaya, Yogyakarta, Semarang, Denpasar, Pontianak, Makassar, Banda Aceh, Malang, Padang, dan Medan.
Baca Juga : Tampil Stylish dengan Sepatu Slip On yang Nyaman Keluaran dari Paul Frank
Acara dengan tema "We Are Here For A Big Dream" ini juga sebagai ajang penerimaan anggota baru dari berbagai kota di Indonesia, yang tentunya sudah melewati kurasi.
January Board Meeting ini diselenggarakan pada hari Minggu hingga Rabu 27-30 Januari 2019, bertempat di Harris Hotel and Convention, Gedung Outdetrap dan Galeri Industri Kreatif Semarang, Jawa Tengah.
David Kurniawan selaku Ketua Panitia JBM 2019 menjelaskan, agenda pertemuan tahunan ini dihadiri sekitar 200 desainer anggota IFC se-Indonesia.
Acara tahunan ini pun dikemas ke dalam beberapa agenda per harinya.
Adapun beberapa agenda di hari pertama adalah rapat national board di Harris Hotel and Convention Center dan jamuan makan malam oleh Umi Adi Susilo, pemilik Sanggar Batik Semarang 16, Meteseh Semarang.
Baca Juga : Paul Frank Luncurkan Sepatu Slip On Terbaru Untuk Tampilan Stylish dan Nyaman
"Setelah pembukaan akan ada sharing session tentang bisnis fashion," menurut David Kurniawan selaku Ketua Panitia JBM 2019.
Dilanjutkan di hari Senin (28/01), sharing session tentang bisnis fashion oleh narasumber Jaya Setiabudi, pemilik Yukbisnis.com.
Acara pembukaan di hari kedua ini dibuka oleh Ketua Dekranasda Kota Semarang, Tia Hendrar Prihadi, di ballroom Harris Hotel dan dihadiri oleh Ali Charisma (Chairman IFC National), serta beberapa kepala dinas provinsi dan kota.
Pada hari kedua ini, anggota IFC membahas laporan kegiatan yang sudah dilaksanakan dan rencana program 12 chapter dari seluruh Indonesia dilanjutkan dengan malam keakraban dari seluruh peserta JBM 2019 dengan tajuk "Succesful Show".
Forum diskusi member dan coaching clinic pun dilanjutkan di hari Selasa (29/01), dengan materi fashion trend 2019, konferensi nasional dan JBM 2019.
Baca Juga : Ide Gaya Cheongsam Batik untuk Imlek dari Galeries Lafayette dalam Fashiontastic Lunar New Year
Pada pertemuan ini IFC juga membahas tentang tempat Mid Year Meeting 2019, Konferensi Nasional 2019 dan tuan rumah JBM 2020.
Pada malam harinya, kegiatan ini juga dibalut dalam ajang mode Semarang Fashion Trend Show 2019 dengan tema "Epiphany Singularity".
Acara Semarang Fashion Trend Show 2019 dibuka oleh Wakil Wali Kota Semarang, Hevearita Gunaryanti atau yang akrab disapa Mbak Ita yang mengungkapkan pemkot Semarang mendukung sepenuhnya ibu kota Jawa Tengah ini menjadi tuan rumah JBM 2019, Semarang Fashion Trend Show dan jamuan makan malam untuk para tamu undangan.
"Ini sejalan dengan pencanangan Semarang sebagai Kota Fashion sekaligus mendukung industri kreatif di bidang fashion. Kami berharap desainer Semarang dan kota Semarang bisa sejajar dengan kota-kota lain yang sudah maju di bidang fashion." papar Mbak Ita.
Baca Juga : Rekomendasi Kalung Layer ala Seleb Milenial Agar Penampilan Makin Kekinian
Pemilihan Kota Lama untuk jamuan makan malam dan ruang untuk fashion show juga mengintegrasi dan mensinergikan ekonomi kreatif dan destinasi wisata yang dimiliki Semarang, sekaligus untuk mendukung Galeri Industri Kreatif Kota Lama yang akan diresmikan di bulan Maret 2019.
Sementara itu, Trenggono, S.IP, M.Par, Kabid Pengembangan Sumberdaya Manusia, Pariwisata dan Ekonomi Kreatif memaparkan bahwa JBM merupakan acara yang strategis untuk mengembangkan dunia fashion di Semarang, karena fashion merupakan salah satu sub sektor ekonomi kretif yang perkembangannya cukup pesat.
Sedangkan untuk sisi pariwisata, acara ini dapat digunakan sebagai sarana membangun citra destinasi Jawa Tengah dan meningkatkan pergerakan wisatawan ke Semarang.
Fashion show yang dilaksanakan di Galeri Industri Kreatif Kota Lama ini terdiri dari dua sesi.
Baca Juga : Rekomendasi Kalung Layer ala Seleb Milenial Agar Penampilan Makin Kekinian
Pada sesi pertama, anggota baru IFC diwajibkan menggelar karyanya untuk dilihat, dinilai dan diapresiasi melalui Inauguration Fashion Show.
Acara dilanjutkan dengan penyematan pin sebagai tanda pelantikan komunitas dan 13 anggota baru IFC se-Indonesia.
Pada sesi kedua, 16 desainer IFC Semarang Chapter unjuk gigi melenggangkan karyanya yang memikat dengan mengacu pada Indonesia Trend Forecasting 2019/2020.
Acara January Board Meeting ini pun ditutup pada hari Rabu (30/01) yang sebelumnya diisi dengan presentasi dari blanja.com, pandangan umum mengenai program proyeksi national dan local chapter, dan diakhiri dengan pembacaan keputusan dan resolusi JBM.
Pada tahun ini, program dan kegiatan IFC akan lebih ditekankan pada pengembangan bisnis dalam dan luar negeri yang mengacu pada dinamika perubahan gaya hidup dan teknologi terkini.
Baca Juga : Heritage Culture by Tina Andrean Luncurkan Koleksi Busana Imlek Bertemakan 'The Art of Cheongsam'
Dengan memiliki pondasi bisnis yang berkualitas, member IFC ingin terus berkontribusi dalam memperkuat fashion Indonesia.
Sukses selalu untuk asosiasi Indonesian Fashion Chamber! (*)
KOMENTAR