Stylo.ID – Pagelaran busana bertemakan KERATON ditampilkan desainer Norma Hauri modestwear dari Ikatan Perancang Mode Indonesia atau IPMI pada IPMI Trend Show 2019 di Senayan City The Hall 8th floor (14/11).
Terinspirasi dari Keraton Jawa bercampur dengan gaya kolonial menjadi ide utama untuk koleksi terbaru dari Norma Hauri.
Kekayaan warisan dari Keraton mengalir dalam DNA Norma Hauri, sikap yang anggun, ketika gaya kolonial memberikan pendekatan modern dengan paduan gaya klasik Eropa yang mengakar pada gaya dan potongan desain Norma Hauri.
Baca Juga : 3 Model Kebaya Hijab yang Bisa Jadi Inspirasi Untuk Bridesmaid
“Tren ke depan itu bajunya lebih ke semi-formal, di mana mereka bisa membeli baju itu bisa dipakai untuk acara pagi sampai malam yang tinggal ditambahkan aksesoris bisa tampil lebih formal lagi untuk evening wear,” ungkap Norma Hauri kepada Cece Stylo.id ketika ditemui usai pagelaran busana koleksi terbarunya.
Menampilkan 24 gaya, koleksi Keraton Norma Hauri masih didominasi pengaruhnya oleh gaya 1940-an dan 1950-an seperti potongan dengan gaya militer dari era kolonial.
Baca Juga : Inspirasi Warna Hijab ala Saufeeya Goodson untuk Pemilik Kulit Sawo Matang
Bahan kain yang digunakan untuk koleksinya antara lain seperti velvets, jacquards, satin, tulle, organza, gabardine, dan taffeta.
“Bahan gabardine sama jetblack itu masih jadi favorit karena mudah pemeliharaanya, pencuciannya, dan karena modestwear itu rata-rata pakaiannya bertumpuk-tumpuk dan panjang-panjang jadi kita itu pilih bahan yang nggak gampang kusut, kaya serat alami karena kan susah menyeterikanya,” ujar Norma Hauri.
Baca Juga : 5 Jenis Bahan Hijab Sesuai Aktivitas untuk Kondangan hingga Olahraga