Stylo.ID - Acara mode 23 Fashion District sudah berlangsung sejak kemarin 23 Paskal Shopping Centre, Bandung, Jawa Barat.
Bekerja sama dengan Indonesian Fashion Chamber (IFC), acara ini bertujuan untuk mengangkat keunggulan dan keragaman produk ready to wear craft fashion Indonesia yang mengacu pada perkembangan Indonesia Trend Forecasting.
Di hari kedua pelaksanaan acara 23 Fashion District, kembali menghadirkan parade ragam gaya karya para desainer dan merek fashion Indonesia, mulai dari gaya Avant Garde, Urban, Muslim, hingga Evening Wear.
Rangkaian fashion show pada hari kedua kembali menampilkan koleksi ready to wear craft fashion Indonesia dengan tema yang dikembangkan dari Indonesia Trend Forecasting 2019/2020 yaitu "Singularity".
Dalam hal ini meliputi empat subtema, yakni Exuberent, Svarga, Neo Medieval, dan Cortex.
Baca Juga : Orami Beauty Class dengan Tema Holographic Dewy Look Bersama Ferry Fahrizal
Sesi peragaan busana diawali dengan rancangan Sofie, Up2date Plus by Irna Mutiara, Ammalee by Lia Mustafa, Dana, Selvi Daniati, Anggia Handmade, Institut Teknologi Bandung, Ina Priyono, Islamic Fashion Institute dengan tema De Brevitate Vitae, dan Danjyo Hiyoji.
Sofie
Masih dengam ciri khasnya, Sofie menampilkan koleksi busana dengan menggunakan kain tradisional lurik.
Dengan potongan asimetris membuat koleksi ini terlihat berbeda.
Up2date Plus by Irna Mutiara
Mengangkat tema Librarian, Up2date Plus digagas untuk memenuhi kebutuhan wanita muda yang aktif dan dinamis.
Oleh karena itu, koleksi Librarian mengangkat gaya kasual yang klasik.
Warna merah, biru dan hijau terlihat semakin jelas di atas material tartan Scotlandia dan katun.
Ammalee by Lia Mustafa
Selanjutnya koleksi bertajuk Mask datang dari tangan kreatif Ammalee by Lia Mustafa.
Menampilkan koleksi street wear dan sporty look dengan menggunakan warna hitam, oranye, biru, abu-abu, putih dan kuning.
Anggia Handmade
Mebawa koleksi bertema Sabiya, Anggia Handmade hadirkan koleksi Fall/Winter 2018 yang bernuansa hitam disertai relief bordir berewarna kompleks.
Fashion item berupa blus, outer coat, palazzo dan dress dibuat dari material jetblack hitam yang sempurna.
Baca Juga : Contek Street Style Cinta Kuya yang Serba Branded dengan Fashion Item di Bawah 200 Ribu Rupiah
Institut Teknologi Bandung
Tak mau ketinggalan, desainer muda dari Institut Teknologi Bandung juga memperlihatkan karyanya.
Kriya Tekstil İTB menghadirkan 8 karya fashion terbaik dari 8 mahasiswa dengan mengangkat tema 'Aggrandising Tactile'.
Dalam tema ini, para mahasiswa mengeskplorasi dan memaksimalkan potensi dari material melalui olahan tekstil.
Hasilnya adalah koleksi yang menyajikan keberagaman visual dan estetika.
Ina Priyono
Ina Priyono menghadirkan koleksi F/W 2018 Ready to Wear terbaru dengan kategori Urban Ethnic Modest Wear bertemakan 'Mono[c]romatica'.
Konsep mix and match dengan warna-warna monokrom, seperti hitam, putih, dan abu-abu menjadi warna yang dipilih untuk koleksinya kali ini.
Kemudian dituangkan dalam potongan pola asymetric, layering, flowy, dan drapery sehingga menjadi busana yang apik.
Baca Juga : Contek Gaya Bohemian Marsha Aruan dengan Fashion Item Alternatif yang Wearable
Berbeda dari biasanya, koleksi Danjyo Hiyoji kali ini menpilkan busana yang lebih feminin dengan tema Bizzare Blossom.
Walaupun terlihat feminin, koleksi Bizzare Blossom tidak meninggalkan DNA dari Danjyo Hiyoji sendiri.
Dalam koleksi kali ini, Danjyo Hiyoji mempersembahkan 12 koleksi yang terdiri dari 10 womens wear dan 2 mens wear.
Selain itu juga terdapat beberapa desainer lainnya yang tidak kalah bagus dengan kualitas yang memumpuni.
Bagaimana Stylovers, desainer tanah air sangat membanggakan, ya. (*)