Salah satu single di album ini, Texas Hold 'Em, sukses masuk nominasi Record of the Year dan Song of the Year, serta beberapa nominasi lain di kategori pop dan rap.
Cowboy Carter dianggap sebagai proyek berani Beyonce yang mengedepankan suara otentik di dunia musik country yang didominasi oleh seniman kulit putih.
Sayangnya, album ini diabaikan oleh pemilih Country Music Awards pada bulan September, yang menimbulkan reaksi dari penggemar dan ahli musik.
Selain Beyonce, Grammy Awards 2025 juga diramaikan oleh beberapa artis populer lainnya seperti Billie Eilish, Charli XCX, Kendrick Lamar, dan Post Malone dengan masing-masing tujuh nominasi.
Taylor Swift, Chappell Roan, dan Sabrina Carpenter menyusul dengan masing-masing enam nominasi.
Di balik sukses besar ini, perhatian publik juga tertuju pada dampak kasus P Diddy, rapper dan produser yang menghadapi gugatan hukum terkait pelanggaran etika di industri musik.
Kasus ini disebut-sebut telah membuka kembali diskusi tentang transparansi dan keadilan dalam Grammy Awards, terutama soal pemilihan nominasi dan penghargaan.
Sebagian pihak menyebut bahwa kasus ini dapat memengaruhi persepsi terhadap sistem pemilihan Grammy yang kerap dinilai tidak adil bagi seniman kulit hitam.
Beyonce dan Jay-Z juga pernah menyuarakan kritik terhadap Grammy, menyoroti bagaimana seniman kulit hitam sering kali diabaikan dalam kategori utama seperti Album of the Year, meskipun mereka memimpin dalam kategori nominasi dan berkontribusi besar dalam industri musik.
Baca Juga: Akhirnya Beyonce Buka Suara, Bantah Tudingan Terlibat Skandal P Diddy