Kisah Pilu Lady Gaga Dipaksa Buka Baju oleh Produser di Usia 19 Tahun, Netizen Kaitkan dengan Skandal P Diddy

By Stylo Writer, Senin, 7 Oktober 2024 | 10:00 WIB
Lady Gaga, P Diddy (Instagram)

Stylo Indonesia - Lady Gaga menjadi salah satu bintang Hollywood yang dikaitkan dengan skandal kejahatan P Diddy.

Di tengah kasus P Diddy, video lama Lady Gaga muncul di posting ulang oleh akun Instagram @konteksliterasi.

Dalam sebuah video dokumenter mengenai kesehatan mental "The Me You Can't See" yang dipandu Pangeran Harry dan Oprah Winfrey, Lady Gaga mengungkapkan pengalamannya sebagai korban kekerasan seksual oleh seorang produser musik saat dia baru berusia 19 tahun.

Lady Gaga menceritakan bagaimana dia dipaksa untuk "melepaskan bajunya" dengan ancaman bahwa kariernya akan hancur jika menolak.

"Saya pergi, dan mereka berkata mereka akan membakar semua musik saya. Mereka tidak berhenti meminta, dan saya hanya terpaku," ungkapnya dengan penuh emosi.

Trauma dari kejadian tersebut sangat mendalam, dan Gaga mengaku bahwa peristiwa itu membuatnya hamil, meninggalkannya dalam keadaan yang sangat rentan.

Baca Juga: Beyonce Cuek Pamer Gaya Terbaru Usai Terseret Skandal Kejahatan P Diddy, Netizen Emosi!

Lady Gaga (instagram.com/ladygaga)

Meskipun pengalaman ini sangat menyakitkan, Gaga memilih untuk tidak menyebut nama produser yang telah memperkosanya.

"Saya bahkan tidak pernah ingin berhadapan dengan orang itu lagi," tegasnya, menyoroti betapa dalamnya luka yang ditimbulkan oleh tindakan tersebut.

Selama bertahun-tahun, Gaga telah berjuang untuk memahami dan memproses trauma yang dialaminya.

Dia pertama kali membahas pengalaman ini secara terbuka pada tahun 2014 dalam wawancara dengan DJ radio Howard Stern, di mana dia menggambarkan dirinya sebagai "cangkang dari diri saya yang dulu."

Dia mengakui bahwa dia menyimpan rahasia ini selama bertahun-tahun, merasakan rasa bersalah dan kebingungan.

Baca Juga: Followers Jebol 4 Juta, Jay Z Sahabat P Diddy Ikut Terseret Kasus Viral Ternyata Ini Postingan Terakhirnya

Dampak dari pengalaman tersebut tidak hanya bersifat emosional, tetapi juga fisik.

Dalam wawancara dengan Oprah Winfrey pada tahun 2020, Gaga menjelaskan bahwa rasa sakit fisik yang dia rasakan terkadang mirip dengan rasa sakit yang dialaminya setelah pemerkosaan.

Lady Gaga (IG Lady Gaga)

"Saya menyadari bahwa rasa sakit itu sama," ungkapnya, menggarisbawahi betapa mendalamnya trauma tersebut.

Lady Gaga tidak hanya berhenti pada pengakuan; dia juga berupaya menjadi suara bagi para penyintas kekerasan seksual lainnya.

Baca Juga: 1.000 Botol Baby Oil Jadi Barang Bukti Kejahatan Seksual P Diddy, Bakal Dipenjara Seumur Hidup?

Tampil di Oscar 2016 bersama penyintas lain, dia membawa isu ini ke perhatian publik, mendidik masyarakat tentang pentingnya berbicara dan memberikan dukungan kepada mereka yang mengalami hal serupa.

Kisah Lady Gaga adalah pengingat yang kuat tentang kelamnya dunia hiburan yang sering kali dipandang glamor.

Meskipun berhasil mencapai puncak kesuksesan dengan album-album ikonik dan peran film yang diakui, perjalanan menuju penyembuhan adalah sebuah perjuangan yang nyata.

Reaksi netizen di media sosial juga mencerminkan kekhawatiran yang lebih luas, dengan banyak yang mengaitkan pengalaman Gaga dengan skandal yang melibatkan P Diddy dan circle-nya.

Baca Juga: Daftar Korban Kekerasan Seksual P Diddy, Ada yang Dibius hingga Dipaksa Berhubungan dengan Pekerja Seks

anggaprawijaya "Kira2 siapa produsernya ya?"

negeri_1812 "P. DiDI"

just.aira1403 "Ada lagi bos besarnya diatas P didi"

tantinovita1703 "TM & si Didi satanikkkks"

Dengan berani membagikan kisahnya, Lady Gaga memberikan harapan dan kekuatan bagi banyak orang yang mungkin mengalami situasi serupa.

Kisahnya bukan hanya tentang trauma pribadi, tetapi juga untuk menciptakan perubahan dalam dunia hiburan, memastikan bahwa semua penyintas memiliki suara dan dukungan yang mereka butuhkan. (*)

Clara Ristiani

Baca Juga: Apa itu White Party yang Disebut-sebut dalam Skandal Kejahatan P Diddy?