Deretan Koleksi Desainer Indonesian Fashion Chamber (IFC) Jakarta Chapter Bertajuk Wanderlust di Panggung Fashion Nation 2024

By Annisa Suminar, Selasa, 24 September 2024 | 14:26 WIB
Deretan koleksi desainer Indonesia Fashion Chamber (IFC) Jakarta Chapter di panggung Fashion Nation 2024 di Senayan City, Minggu (22/09) lalu (Dok IFC)

Stylo Indonesia - Dalam perayaan ulang tahunnya yang ke-18, Senayan City dengan bangga kembali menggelar perhelatan mode ikonis, Fashion Nation Edisi ke-18.

Panggung runway Fashion Nation 2024 ini dimeriahkan dengan hadirnya sederet koleksi busana dari desainer ternama.

Termasuk beberapa desainer yang tergabung dalam Indonesian Fashion Chamber (IFC) Jakarta.

Tahun ini Fashion Nation menggandeng Indonesian Fashion Chamber (IFC) Jakarta untuk memeriahkan gelaran ini, dengan menampilkan 11 karya desainer yang bertema WANDERLUST, koleksi busan terinspirasi dari perjalanan ke berbagai belahan dunia.

Kesebelas desainer ini akan mengusung karya yang menginterpretasi tentang perjalanan ke berbagai tempat di belahan dunia, mulai dari Maroko, Santorini, Paris, Keukenhof, Turki, sampai Cina.

Mereka adalah : Wignyo Rahadi, Ning Santoso, Hannie Hananto, Tieka Huza, Indina Putri Fajar, Adelina, Vielga Wennida, Chaera Lee, Yani Halim, Yanti Adeni, dan Eko Tjandra.

“Terima kasih kepada Senayan City atas kesempatan yang diberikan kepada para member Indonesian Fashion Chamber (IFC) chapter Jakarta untuk mempersembahkan karya busana mereka di panggung Fashion Nation 2024. Sebuah kolaborasi yang baik untuk kemajuan dunia mode Indonesia, selaras dengan tujuan IFC.“ demikian menurut Erika Ardianto, Chair Woman Indonesian Fashion Chamber (IFC) Jakarta.

Fashion Nation bukan hanya sekadar acara mode; ini adalah perangkai cita rasa yang bertujuan memberikan pengalaman seru dan stylish bagi semua tamu yang hadir, sambil menyoroti para desainer top dan brand berkelas dunia.

Berikut beberapa koleksi desainer dari IFC Jakarta bertajuk Wanderlust.

Wignyo Rahadi dengan Tema Keukenhof

Koleksi Wignyo Rahadi di panggung Fashion Nation 2024 di Senayan City, Minggu (22/09) lalu (Dok IFC)

Koleksi kali ini, sang desainer terinspirasi dari keindahan dan kecantikan bunga Tulip yang bermekaran di taman bunga terbesar di dunia yang paling populer di Belanda yakni Taman Keukenhof.

Koleksi ini di realisasikan dalam busana ready to wear deluxe dengan menghadirkan gaya feminin elegan dan dikemas secara modern.

Sejalan dengan kampanye sustainable fashion, Wignyo Rahadi menampilkan koleksi dengan melibatkan tangan-tangan terampil Ibu-Ibu di Koto Gadang, Pulau Sumatera, binaan PT. Pegadaian. sebagai upaya mengangkat konten lokal dan melestarikan kerajinan tradisi Indonesia.

Pada koleksi kali ini, Wignyo Rahadi menampilkan total 6 look dengan konsep Modest Fashion.

Setiap koleksi yang akan ditampilkan ini menggunakan aplikasi yang didominasi dengan warna cerah namun tetap soft sehingga diharapkan dapat memunculkan sisi feminine dari koleksi secara keseluruhan.

Material yang digunakan : kain tenun spunsilk dengan aplikasi Sulam Suji. Dikombinasikan dengan kain tenun full bintik, lurik, dan tenun benang putus.

Koleksi terdiri dari long dress, blouse, outerwear/cape, celana panjang dirancang dengan desain yang timeless serta potongan simetris dengan penggunaan aksentuasi berupa obi belt, detail ruffle, list dengan warna kontras, detail kerut, lipit, dan permainan penempatan yang berfokus pada motif bunga dengan teknik Sulam Suji guna memberi kesan feminin casual dan trendy pada tampilan keseluruhan.

DeChantique by Ning Santoso dengan Tema A Trip to Morocco Beach

Koleksi DeChantique rancangan Ning Santoso di panggung Fashion Nation di Senayan City pada Minggu (22/09) lalu (Dok DeChantique)

Koleksi kali ini terinspirasi dari perjalanan ke Maroko, dengan pantainya yang indah dan pohon kelapa yang menjulang tinggi, berakar kuat ke tanah, melambangkan kemandirian.

Pohon kelapa mengajarkan kita untuk tetap teguh dan tidak mudah goyah, meskipun diterpa angin kencang atau digoyangkan oleh banyak orang. Akar yang kokoh mencengkeram tanah, sementara batangnya berdiri tegak.

Ini adalah simbol kehidupan, bahwa kita harus tetap kuat menghadapi segala cobaan. Koleksi DeChantique dalam event Fashion Nation kali ini terdiri dari 6 look busana modest wear, termasuk blouse, outer, celana panjang, dan rok, dengan desain kasual yang dihiasi bordir pohon kelapa dan lambang Queen sebagai simbol DeChantique.

Busana ini dirancang untuk tampil kasual namun tetap anggun dan elegan, cocok untuk daily wear, office look, travelling, maupun acara formal.

Pada koleksi kali ini, DeChantique merangkai kolaborasi istimewa dengan pengrajin tas dari brand Emma Little Things By Yellia, menghadirkan design khusus dengan sentuhan tas yang elegan berpadu dengan keanggunan setiap helai busana, seakan menyatukan seni dan keindahan dalam satu harmoni yang memikat.

Nuansa warna yang digunakan mencakup biru navy yang melambangkan ketenangan dan kedamaian, putih yang melambangkan kesucian, serta krem yang memberikan kesan hangat, nyaman, dan menenangkan. Sementara bahan yang digunakan adalah linen dengan motif pohon dan bordir katun, organza bermotif bulat, tenun bermotif garis, serta bahan bulu.

Hannie Hananto dengan Tema China Blues

Koleksi Hannie Hananto di panggung Fashion Nation 2024 di Senayan City, Minggu (22/09) lalu (Dok IFC)

China Blues, berkisah tentang perjalanan ke China dan keindahan aneka keramiknya. Dengan berbahan porselen bernuansa putih biru, bermotif Nanjing, karya budaya saat era Dinasti Ming.

Peninggalan keramik ini, banyak ditemukan di Indonesia sejak berabad lalu, mulai dari di makam Sunan Gunung Jati, Sunan Muria hingga Istana para Sultan di Jawa.

Busana yang ditampilkan menggunakan bahan linen, katun, dan poly. Dengan items terdiri atas : long tunik , ruffles tunik, kaftan, gaun, dan celana baggy.

Tieka Huza dengan Tema QUINSEA

Koleksi Tieka Huza di panggung Fashion Nation 2024 di Senayan City, Minggu (22/09) lalu (Dok IFC)

Tieka Huza mengajak berkelana ke Vietnam untuk memperkenalkan batik Indonesia. Yang terinspirasi dari makna kata Quincy yang melambangkan keanggunan dan sejarah.

Penggabungan kata Sea berkaitan dengan konsep resort look yang memiliki arti laut, QUINSEA juga memiliki arti Ratu Laut.

Selain itu, menggambarkan ciri khas bran Tieka Huza yang bergaya feminin, elegan dengan motif batik khas Indonesia-nya.

Warna yang digunakan pada koleksi QUINSEA adalah warna earth tone, yaitu putih, cream, nude, coklat, dan hijau. Koleksi 6 looks terdiri dari dress, outer, tunik, dan celana.

Putri Anjani by Indina x Boolao (Desainer Indina Putri Fajar) dengan Tema Mystical Myanmar

Koleksi Putri Anjani di panggung Fashion Nation 2024 di Senayan City, Minggu (22/09) lalu ()

Koleksi ready to wear premium yang terinspirasi dari kekayaan budaya, ornamen, traditional fashion Myanmar.

Bergaya etnik modern kontemporer, dengan signature embroidery dan garis desain yang simple dan chic, mudah dipadupadankan, dan wearable.

Dengan nuansa warna beige, sentuhan keemasan yang merepresentasikan julukan Myanmar sebagai negara Seribu Pagoda.

Sehingga memberi kesan netral namun yang memiliki pesona elegan, anggun, netral, tenang, dan seimbang.

Bahan yang digunakan terdiri atas linen, katun, sifon, dan sutra dengan ornamen kain tradisional Myanmar serta siluet Pagoda dalam bentuk border dan teknik batik.

Shaza by Adelina dengan Tema BLUE Mediteranean

Koleksi Shaza By Adelina di di panggung Fashion Nation 2024 di Senayan City, Minggu (22/09) lalu (Dok IFC)

Pada pagelaran ini menampilkan koleksi Ready to Wear terinspirasi dari birunya laut Mediteranean dan warna bangunan di Santorini, Yunani.

Koleksi terdiri atas blus, celana, blazer, long dress dan long cardigan dengan nuansa warna putih, biru langit (blue sky), dan biru Turkish.

Shaza by Adelina tetap mengusung gaya modest wear yang simple klasik, elegan, dan bisa digunakan oleh wanita yang menggunakan hijab ataupun tidak.

Vielga Wennida dengan Tema Tropical Bloom

Koleksi Vielga di panggung Fashion Nation 2024 di Senayan City, Minggu (22/09) lalu ()

Vielga dengan Brand-nya Roemah Kebaya Vielga dan koleksi terbarunya, “Tropical Bloom”, sebuah koleksi kebaya bordir yang terinspirasi dari keindahan bunga-bunga tropis khas Indonesia.

Koleksi ini menampilkan keindahan bunga yang bermekaran dalam setiap helai kebaya, menjadi lambang perpaduan sempurna antara tradisi dan modernitas.

Dengan bordiran manual yang rumit dan penuh detail, kebaya dalam koleksi Tropical Bloom menggunakan bahan premium sutra organdi yang lembut, ringan, dan mewah.

Warna-warna bold yang tegas serta bordiran kontras menghiasi setiap desain, menciptakan harmoni visual yang memikat dan mencolok. Koleksi ini juga dipadukan dengan batik tulis Cirebonan, yang memberikan kesan eksentrik namun tetap anggun dan elegan.

Roemah Kebaya Vielga terus menunjukkan dedikasinya dalam melestarikan kekayaan budaya Indonesia melalui kreasi kebaya yang tidak hanya mengedepankan keindahan tradisi, tetapi juga inovasi dalam keahlian bordir manual.

Koleksi Tropical Bloom hadir sebagai pilihan yang tepat untuk berbagai acara, baik formal maupun kasual, tetap menjaga keanggunan dan pesona budaya Indonesia

Yanti Adeni dengan Tema Emily in Paris

Koleksi Yanti Adeni di panggung Fashion Nation 2024 di Senayan City, Minggu (22/09) lalu (Dok IFC)

‘Emily in Paris’ serial TV popular tahun 2020 hingga sekarang, menjadi inspirasi YANTI ADENI untuk koleksi modestnya, yang akan ditampilkan pada Fashion Nation, powered by Senayan City x Indonesian Fashion Chamber Jakarta.

Dress feminin romantis khas YANTI ADENI, mendominasi koleksi Emily in Paris ini.

Beberapa look tampil lebih elegan dengan cuttingan mermaid, namun size disesuaikan dengan modest style, dengan berbagai siluet, diantaranya ada siluet A untuk style Abaya ,ada siluet I, serta siluet X.

Material yang digunakan dominasi oleh tulle ( polos dan dot ) , yang di kombinasikan dengan Prada lace, dan duchess silk.

Bernuansa warna earth tone, dengan sentuhan tipis maroon untuk memecah suasana. Semoga koleksi ini bisa menjadi tambahan inspirasi fashionlovers dalam berbusana dan berdandan seperti Emily in Paris, dengan style lebih tertutup.

Chaera Lee dengan Tema Ortakoy’s Heartfelt Charm

Koleksi Chaera Lee di panggung Fashion Nation 2024 di Senayan City, Minggu (22/09) lalu (Dok IFC)

Chaera Lee mempersembahkan koleksi terbaru bertema Ortakoy’s Heartfelt Charm, memadukan memadukan keindahan Pantai Ortaköy di Istanbul dengan kekayaan kain Batik Betawi.

Pantai Ortaköy dikenal dengan pemandangan laut yang indah dan arsitektur Masjid Ortaköy yang megah. Koleksi ini memadukan palet warna dari keindahan pantai dan kombinasi motif Batik Betawi dengan kesan yang simple, dapat menciptakan harmoni visual yang unik antara pesona pantai dan tradisi tekstil Indonesia.

Perpaduan warna biru laut, krem, coklat muda, beige, putih dan abu-abu menjadikan koleksi dari Chaera Lee ini tampak menarik.

Chaera Lee, desainer utama, mengatakan, “Koleksi ini menggabungkan pesona Pantai Ortaköy dengan keunikan kain Batik Betawi. Kami ingin menciptakan desain yang dapat menyeimbangkan antara keindahan dua budaya berbeda dalam satu tampilan dengan kesan elegan menjadi lebih inovatif lagi.” tuturnya.

Koleksi kali ini, menampilkan 6 tampilan dewasa dan 4 tampilan anak. Didukung oleh FAVOR PLACE, koleksi ini juga mendapatkan sentuhan eksklusif dari OPTIK SEIS, yang menghadirkan aksesoris pelengkap untuk menyempurnakan gaya dari Chaeralee.

Dengan demikian, setiap tampilan dalam koleksi ini mencerminkan harmoni antara budaya dan inovasi, menjadikannya pilihan yang sempurna untuk setiap momen istimewa.

Yani Halim dengan Tema Brighton Wheel

Koleksi Yani Halim di panggung Fashion Nation 2024 di Senayan City, Minggu (22/09) lalu (Dok IFC)

Pada gelaran ini Yani Halim mempersembahkan desain baju modern untuk anak-anak yang terinspirasi oleh kota pantai Brighton di Inggris.

Koleksi ini terdiri dari atasan dan bawahan berupa rok dan celana, menggunakan bahan katun dengan motif polos dan bunga kecil yang mencerminkan warna laut dan pasir.

Terdapat juga lace prada biru dan putih yang dibentuk menyerupai kincir angin,mengingatkan pada kincir raksasa yang terkenal di tepi pantai Brighton.

Tak ketinggalan, Yani Halim memanfaatkan wastra Indonesia berupa batik motif parang berwarna coklat, yang mewakili warna-warna gedung di sepanjang jalan menuju pantai Brighton.

Koleksi anak dari Yani Halim ini mengusung gaya baju kasual yang sederhana, modern, dan nyaman dipakai, sehingga cocok untuk anak-anak yang biasanya tampil ceria saat beraktifitas.

Aksesoris yang digunakan meliputi topi pantai dengan model khas Inggris yang dimodifikasi, serta tas selempang kecil yang mempercantik penampilan anak

(*)