Botox dan Tanam Benang, Mana yang Lebih Ampuh untuk Mengencangkan Kulit?

By Annisa Suminar, Rabu, 4 September 2024 | 11:10 WIB
(ilustrasi) Botox dan Tanam Benang, Mana yang Lebih Ampuh untuk Mengencangkan Kulit? (freepik)

Stylo Indonesia - Kerutan dan garis halus menjadi salah satu permasalahan kulit yang tidak bisa dihindari.

Meskipun begitu, kerutan dapat ditunda dengan melakukan beberapa perawatan wajah agar kulit tampak lebih kencang. 

Salah satu perawatan untuk mencegah dan menyamarkan kerutan adalah treatment botox hingga tanam benang.

Botox dan tanam benang (thread lift) adalah dua prosedur kosmetik yang populer untuk mengatasi kerutan dan membuat kulit tampak lebih kencang.

Keduanya memiliki tujuan yang sama, yaitu peremajaan kulit, tetapi berbeda dalam cara kerjanya, durasi efek, dan intensitas hasil yang diberikan.

Berikut adalah perbedaan utama antara keduanya serta keunggulan masing-masing:

1. Botox

Cara Kerja:

Bahan: Botox menggunakan botulinum toxin tipe A, yang merupakan protein neurotoksin.

Prosedur: Botox disuntikkan ke dalam otot wajah untuk menghalangi sinyal saraf ke otot, sehingga otot tidak berkontraksi. Ini mengurangi tampilan garis-garis halus dan kerutan.

Target Area: Biasanya digunakan untuk mengatasi kerutan dinamis, yaitu kerutan yang muncul saat wajah bergerak, seperti garis di dahi, garis senyum (smile lines), dan kerutan di sekitar mata (crow's feet).

Durasi Hasil:

Efek Botox biasanya mulai terlihat dalam 3-7 hari setelah injeksi dan dapat bertahan sekitar 3-6 bulan. Setelah itu, perawatan lanjutan diperlukan untuk mempertahankan hasil.

Baca Juga: 4 Langkah Ampuh Atasi Keriput Dahi Tanpa Perlu Suntik Botox di Dokter!

Keunggulan:

Botox efektif untuk mengatasi kerutan dinamis.

Prosedur cepat, non-invasif, dan tidak memerlukan waktu pemulihan yang panjang.

Keterbatasan:

Botox tidak memperbaiki masalah kulit yang kendur (sagging skin) atau memberikan pengencangan struktural pada wajah.

2. Tanam Benang (Thread Lift)

Cara Kerja:

Bahan: Menggunakan benang khusus yang terbuat dari bahan yang dapat diserap tubuh, seperti polydioxanone (PDO).

Prosedur: Benang dimasukkan ke dalam lapisan kulit dengan jarum tipis, lalu ditarik untuk mengangkat kulit yang kendur dan merangsang produksi kolagen.

Target Area: Biasanya digunakan untuk mengangkat dan mengencangkan kulit yang kendur di area seperti pipi, rahang, leher, dan alis.

Durasi Hasil:

Hasil tanam benang dapat langsung terlihat setelah prosedur dan terus membaik selama beberapa bulan seiring dengan peningkatan produksi kolagen.

Hasil ini biasanya bertahan antara 12-18 bulan atau lebih, tergantung pada jenis benang yang digunakan dan respon kulit pasien.

Keunggulan:

Tanam benang memberikan efek pengencangan yang lebih struktural dibandingkan Botox, sehingga cocok untuk masalah kulit kendur.

Prosedur non-bedah dengan hasil yang lebih tahan lama dibandingkan Botox.

Keterbatasan:

Prosedur ini sedikit lebih invasif daripada Botox dan mungkin memerlukan waktu pemulihan yang lebih lama.

Risiko efek samping seperti bengkak, memar, atau infeksi mungkin sedikit lebih tinggi.

Mana yang Lebih Ampuh?

Untuk Kerutan Dinamis: Botox lebih ampuh karena dirancang khusus untuk mengatasi kerutan yang disebabkan oleh pergerakan otot wajah.

Untuk Kulit Kendur: Tanam benang lebih efektif karena selain mengatasi kerutan, juga memberikan efek pengencangan pada struktur wajah yang kendur.

Kesimpulan:

Pilihan antara Botox atau tanam benang tergantung pada masalah kulit yang ingin kamu atasi dan hasil yang diinginkan.

Jika tujuannya adalah menghilangkan kerutan dinamis seperti garis dahi atau garis di sekitar mata, Botox mungkin menjadi pilihan terbaik.

Namun, jika kamu mencari pengencangan wajah yang lebih signifikan dan ingin mengangkat kulit yang kendur, tanam benang mungkin lebih sesuai.

Untuk mendapatkan hasil terbaik, sering kali disarankan untuk berkonsultasi dengan dokter kulit atau ahli bedah estetika yang dapat mengevaluasi kondisi kulit kamu dan merekomendasikan perawatan yang paling sesuai.

(*)