Pada Masa Ovulasi, Tubuh Perempuan Mengalami Sejumlah Hal Ini

By Grace Kencana Pranata, Senin, 24 Juni 2024 | 19:15 WIB
Ilustrasi area Miss V (Dok. Stylo Indonesia | Raafiud Mikada)

Stylo Indonesia - Siklus hormonal perempuan biasanya akan mengalami masa datang bulan atau haid setiap bulannya.

Yap, tubuh perempuan yang istimewa ini memiliki tanda atau ciri khas di setiap perubahannya.

Dalam kurun satu bulan, siklus ini meliputi masa ovulasi

Siklus ovulasi merupakan suatu fase dalam siklus menstruasi wanita di mana sebuah sel telur matang dilepaskan dari ovarium dan siap untuk dibuahi.

Proses ini terjadi sekitar 12-16 hari sebelum menstruasi berikutnya dimulai.

Saat ovulasi, tubuh wanita mengalami beberapa perubahan fisik dan hormonal yang signifikan

Apa saja perubahan yang bisa terjadi pada tubuh perempuan saat ovulasi?

Simak penjelasannya berikut ini, yuk.

Ovarium yang berubah

Sel telur yang matang dilepaskan dari folikel yang pecah di ovarium dan masuk ke tuba falopi, di mana ia bisa dibuahi oleh sperma.

Perubahan kadar hormon

Sebelum ovulasi, kadar estrogen meningkat, yang membantu menebalkan lapisan rahim untuk persiapan jika terjadi kehamilan.

Adanya kondisi ovulasi dipicu oleh lonjakan hormon luteinizing atau LH.

Sekitar 24-36 jam sebelum ovulasi, kadar LH meningkat secara drastis.

Baca Juga: Miss V Perih saat Terkena Air, Begini Cara Mengatasinya dengan Mudah

Suhu tubuh

Setelah tubuh mengalami ovulasi, suhu tubuh basal wanita sedikit meningkat, karena peningkatan hormon progesteron.

Lendir serviks

Lendir serviks menjadi lebih cair, elastis, dan jernih, menyerupai putih telur mentah. Perubahan ini memfasilitasi perjalanan sperma menuju sel telur.

Tingkat libido

Beberapa wanita mengalami peningkatan libido atau dorongan seksual saat ovulasi.

Gejala fisik

Pada kasus tertentu, sejumlah wanita merasakan nyeri atau kram di satu sisi perut bagian bawah saat ovulasi, yang dikenal sebagai mittelschmerz.

Begitu juga pada payudara mungkin menjadi lebih lembut atau terasa penuh karena perubahan hormon.

Area miss v

Peningkatan produksi lendir serviks menyebabkan vagina terasa lebih lembap.

Vulva mungkin lebih terasa sensitif pada saat ovulasi.

Baca Juga: Cara Mengatasi Miss V Perih saat Buang Air Kecil, Minum Air yang Banyak

 

 (*)